Kelurahan Grendeng adalah salah satu kelurahan di wilayah kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah
Selasa, 26 Desember 2017
Kamis, 21 Desember 2017
Bupati Lantik 6.059 Linmas Se Kabupaten Banyumas
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein melantik 6.059 Anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) se Kabupaten Banyumas. Pelantikan dilaksanaan bersamaan Apel Besar Linmas Rabu (20/12) di Halaman GOR Satria Purwokerto.
Pada kesempatan ini Bupati meminta Linmas dapat turut aktif berperan serta, dalam pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik Pilbup maupun Pilgub, tahun depan.
“Ini sesuai dengan tugas pokok Linmas yang memantu pengamanan di lingkungan,” kata Bupati
Bupati menambahkan, Satlinmas juga bertugas membantu dalam penanggulangan bencana, membantu menjaga kamtibmas, membantu kegiatan sosial kemasyarakatan, membantu ketertiban pemilu dan membantu dalam upaya pengamanan negara.
“Linmas wajib menjunjung tinggi norma hukum, agama, HAM dan norma lainnya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial serta memegang tegus disiplin,” kata bupati
Bupati berpesan, Linmas dapat membantu penanganan keributan yang terjadi di masyarakat dan melaporkan secara berjenjang apabila ditemukan adanya tindak gangguan kamtibmas. Linmas juga diminta mampu memperkecil akibat bencana serta ikut memelihara situasi kamtibmas maupun mengamankan kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Tahun depan merupakan tahun politik dimana ada Pilbup dan Pilgub, saya berharap agenda tersebut dapat berjalan lancar, aman, damai sejuk, kondusif dan demokratis. Namun, Linmas juga harus bersikap netral dalam pengaman serta mampu bekerjasama dengan Polri dan TNI,” ungkap bupati.
Dalam Pilkada nanti, Linmas harus siap sedia bahkan siap menjadi garda terdepan demi suksesnya Pilkada. “Peran Linmas sangat penting dan strategis dalam pengamanan TPS, penghitungan suara serta menjaga surat suara selama dalam pengiriman ke KPU. Tugas ini harus dijalankan dengan baik, penuh tanggungjawab demi kamtibmas yang lebih baik, cepat, tepat dan manusawi,” tegas Husein.
Kalibagor, Somagede dan Baturraden Juara Devile
Pada pelantikan itu, 6.059 Linmas dari seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas resmi dilantik. Setelah pelantikan, masing-masing kontingen dari 27 kecamatan melaksanakan defile di hadapan Bupati dan tamu undangan.
Dengan penuh semangat relawan keamanan itu, melakukan langkah tegap dan penghormatan kepada tamu undangan.
Pada akhir kegiatan Satlinmas Kecamatan Kalibagor menjadi yang terbaik dan mendapatkan Piala dari Bupati sebagai Juara 1. Sedangkan Juara 2 diraih oleh Kecamatan Somagede dan Juara 3 diraih oleh Kecamatan Baturraden. https://www.banyumaskab.go.id
Pada kesempatan ini Bupati meminta Linmas dapat turut aktif berperan serta, dalam pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), baik Pilbup maupun Pilgub, tahun depan.
“Ini sesuai dengan tugas pokok Linmas yang memantu pengamanan di lingkungan,” kata Bupati
Bupati menambahkan, Satlinmas juga bertugas membantu dalam penanggulangan bencana, membantu menjaga kamtibmas, membantu kegiatan sosial kemasyarakatan, membantu ketertiban pemilu dan membantu dalam upaya pengamanan negara.
“Linmas wajib menjunjung tinggi norma hukum, agama, HAM dan norma lainnya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial serta memegang tegus disiplin,” kata bupati
Bupati berpesan, Linmas dapat membantu penanganan keributan yang terjadi di masyarakat dan melaporkan secara berjenjang apabila ditemukan adanya tindak gangguan kamtibmas. Linmas juga diminta mampu memperkecil akibat bencana serta ikut memelihara situasi kamtibmas maupun mengamankan kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Tahun depan merupakan tahun politik dimana ada Pilbup dan Pilgub, saya berharap agenda tersebut dapat berjalan lancar, aman, damai sejuk, kondusif dan demokratis. Namun, Linmas juga harus bersikap netral dalam pengaman serta mampu bekerjasama dengan Polri dan TNI,” ungkap bupati.
Dalam Pilkada nanti, Linmas harus siap sedia bahkan siap menjadi garda terdepan demi suksesnya Pilkada. “Peran Linmas sangat penting dan strategis dalam pengamanan TPS, penghitungan suara serta menjaga surat suara selama dalam pengiriman ke KPU. Tugas ini harus dijalankan dengan baik, penuh tanggungjawab demi kamtibmas yang lebih baik, cepat, tepat dan manusawi,” tegas Husein.
Kalibagor, Somagede dan Baturraden Juara Devile
Pada pelantikan itu, 6.059 Linmas dari seluruh kecamatan di Kabupaten Banyumas resmi dilantik. Setelah pelantikan, masing-masing kontingen dari 27 kecamatan melaksanakan defile di hadapan Bupati dan tamu undangan.
Dengan penuh semangat relawan keamanan itu, melakukan langkah tegap dan penghormatan kepada tamu undangan.
Pada akhir kegiatan Satlinmas Kecamatan Kalibagor menjadi yang terbaik dan mendapatkan Piala dari Bupati sebagai Juara 1. Sedangkan Juara 2 diraih oleh Kecamatan Somagede dan Juara 3 diraih oleh Kecamatan Baturraden. https://www.banyumaskab.go.id
17 Kades Banyumas Terpilih Dilantik 27 Desember
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Banyumas yang diselenggarakan di 17 desa, Senin (18/12) kemarin, berlangsung aman dan tertib. Ribuan masyarakat telah menentukan calon pemimpin desanya masing-masing. Hasilnya, 17 kepala desa terpilih telah diserahkan ke Pemerintahan Desa Setda Banyumas untuk direkap. “Alhamdulillah pelaksanaannya lancar dan tidak ada persoalan. Selesai rekapan sekitar jam 18.10,” kata Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Banyumas, Joko Setiono, kemarin.
Data yang dirilis Pemkab Banyumas, perolehan suara terbanyak untuk menjadi kepala desa berasal dari Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang. Kades terpilih bernama Sartim memperoleh 3.437 suara. Sementara kades terpilih dengan suara paling sedikit di Kabupaten Banyumas yaitu Gunawan Sutriyono dari Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, 17 calon kepala desa terpilih itu tidak langsung dilantik di hari pemilihan. Namun akan dilantik pada tanggal 27 Desember mendatang. Pelantikan, kata dia akan dilakukan di Pendapa Si Panji oleh Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein. Pilkades serentak ini dipantau langsung oleh Bupati Achmad Husein dan Wakil Bupati dr Budhi Setiawan, dan juga oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Srie Yono. Mereka melakukan pemantauan di beberapa kecamatan berbeda. Desa pertama yang menjadi sasaran pantauan Wakil Bupati yakni Desa Cindaga di Kecamatan Kebasen, dilanjutkan dengan Desa Tunjung Kecamatan Jatilawang, Desa Kebanggan dan Datar di Kecamatan Sumbang, kemudian Desa Ledug Kecamatan Kembaran, dan terakhir Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja. Wakil Bupati mengajak kepada para pemilih dan calon Kepala Desa untuk menghormti hasil demokrasi, siapapun pemenangnya. “Karena yang terpilih hanya satu orang, saya minta kepada semua calon dan pendukung, untuk bersama-sama bersatu dan bersinergi untuk membangun desanya,” pesan Wakil Bupati. Bupati Achmad Husein mengatakan, secara umum pelaksanaan Pilkades serentak berjalan aman dan lancar. “Selesai pilkades ini saya berharap yang menang mau merangkul yang kalah, dan yang kalah mau bersikap legowo,” pesan Bupati. Sementara Pantauan Radarmas di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang dimana jumlah pemilih sebanyak 3.109 orang, dan diikuti calon 2 Kepala Desa, pelaksanaan juga berjalan lancar. Meski dalam praktiknya tidak disertakan uang pengganti transport bagi para pemilih, namun pelaksanaan tetap berlangsung tertib dan aman. “Alhamdulillah pelaksanaan aman dan tertib. Meski tidak ada uang transport pengganti, tapi masyarakat Kebanggan sangat antusias terhadap pemilihan kepada desa ini,” kata Ketua Panitia Pilkades Kebanggan, Warsito SPd. Di tempat lain, Pantauan Radar Banyumas, sejumlah desa menarik perhatian warga dengan berbagai hiburan. Penyelenggara Pilkades Desa Sokaraja Tengah, membuat boot selfie untuk menarik warga pemilih. Warga pun dengan senang berselfie. Hal ini untuk menekan angka golput. Sementara di Klahang, Sokaraja, ada juga istana balon di tengah lapangan saat pencoblosan kemarin. Ramainya Pilkades dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rezeki. Copyright © Radarbanyumas.co.id
Data yang dirilis Pemkab Banyumas, perolehan suara terbanyak untuk menjadi kepala desa berasal dari Desa Tunjung, Kecamatan Jatilawang. Kades terpilih bernama Sartim memperoleh 3.437 suara. Sementara kades terpilih dengan suara paling sedikit di Kabupaten Banyumas yaitu Gunawan Sutriyono dari Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, 17 calon kepala desa terpilih itu tidak langsung dilantik di hari pemilihan. Namun akan dilantik pada tanggal 27 Desember mendatang. Pelantikan, kata dia akan dilakukan di Pendapa Si Panji oleh Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein. Pilkades serentak ini dipantau langsung oleh Bupati Achmad Husein dan Wakil Bupati dr Budhi Setiawan, dan juga oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Srie Yono. Mereka melakukan pemantauan di beberapa kecamatan berbeda. Desa pertama yang menjadi sasaran pantauan Wakil Bupati yakni Desa Cindaga di Kecamatan Kebasen, dilanjutkan dengan Desa Tunjung Kecamatan Jatilawang, Desa Kebanggan dan Datar di Kecamatan Sumbang, kemudian Desa Ledug Kecamatan Kembaran, dan terakhir Desa Sokaraja Tengah Kecamatan Sokaraja. Wakil Bupati mengajak kepada para pemilih dan calon Kepala Desa untuk menghormti hasil demokrasi, siapapun pemenangnya. “Karena yang terpilih hanya satu orang, saya minta kepada semua calon dan pendukung, untuk bersama-sama bersatu dan bersinergi untuk membangun desanya,” pesan Wakil Bupati. Bupati Achmad Husein mengatakan, secara umum pelaksanaan Pilkades serentak berjalan aman dan lancar. “Selesai pilkades ini saya berharap yang menang mau merangkul yang kalah, dan yang kalah mau bersikap legowo,” pesan Bupati. Sementara Pantauan Radarmas di Desa Kebanggan Kecamatan Sumbang dimana jumlah pemilih sebanyak 3.109 orang, dan diikuti calon 2 Kepala Desa, pelaksanaan juga berjalan lancar. Meski dalam praktiknya tidak disertakan uang pengganti transport bagi para pemilih, namun pelaksanaan tetap berlangsung tertib dan aman. “Alhamdulillah pelaksanaan aman dan tertib. Meski tidak ada uang transport pengganti, tapi masyarakat Kebanggan sangat antusias terhadap pemilihan kepada desa ini,” kata Ketua Panitia Pilkades Kebanggan, Warsito SPd. Di tempat lain, Pantauan Radar Banyumas, sejumlah desa menarik perhatian warga dengan berbagai hiburan. Penyelenggara Pilkades Desa Sokaraja Tengah, membuat boot selfie untuk menarik warga pemilih. Warga pun dengan senang berselfie. Hal ini untuk menekan angka golput. Sementara di Klahang, Sokaraja, ada juga istana balon di tengah lapangan saat pencoblosan kemarin. Ramainya Pilkades dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rezeki. Copyright © Radarbanyumas.co.id
Jalan Jenderal Sudirman Purwokerto Dipasangi Barrier Lagi
Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas kembali memasang barrier pembatas jalan di Jalan Jendral Sudirman, Rabu (20/12). Pemasangan barrier tersebut dilakukan di simpang Alun-alun Purwokerto, yang bertujuan untuk memisahkan arus kendaraan. “Barier dipasang untuk menghindari konflik antara pengendara yang hendak jalan lurus, dengan pengendara yang akan belok kanan,” ujar Kasi Rekayasa dan Prasarana LLAJ Dinhub Kabupaten Banyumas, Hermawan.
Selain itu, barrier tersebut juga difungsikan untuk mencegah dan mengurangi kepadatan di simpang Alun-alun, khususnya untuk mengantisipasi pengendara yang keluar dari Mall tidak langsung masuk ke arus kendaraan yang akan belok kanan. “Ini merupakan salah satu manajemen lalu lintas jelang Natal dan Tahun Baru,” katanya. Barrier yang dipasang di lokasi tersebut, lanjutnya, berjumlah 50 buah, dengan total panjang barrier mencapai 50 meter. Dengan adanya barrier tersebut, Hermawan berharap kepadatan dan angka kecelakaan dapat berkurang, serta lalu lintas dapat lebih lancar. Tak hanya pemasangan barrier di beberapa titik di dalam kota saja. Manajemen lalu lintas yang dilakukan Dinhub Banyumas menjelang Nataru nanti juga akan memaksimalkan peran traffic light. Hermawan menyebutkan, sejumlah traffic light di dalam kota nantinya akan dimaksimalkan hingga 24 jam untuk mengurai kepadatan lalu lintas. “Biasanya jam 9 atau 10 malam lampunya hanya kuning saja, mulai tanggal 24 Desember hingga tahun baru nanti, traffic light akan menyala 24 jam,” tegasnya. Copyright © Radarbanyumas.co.id
Selain itu, barrier tersebut juga difungsikan untuk mencegah dan mengurangi kepadatan di simpang Alun-alun, khususnya untuk mengantisipasi pengendara yang keluar dari Mall tidak langsung masuk ke arus kendaraan yang akan belok kanan. “Ini merupakan salah satu manajemen lalu lintas jelang Natal dan Tahun Baru,” katanya. Barrier yang dipasang di lokasi tersebut, lanjutnya, berjumlah 50 buah, dengan total panjang barrier mencapai 50 meter. Dengan adanya barrier tersebut, Hermawan berharap kepadatan dan angka kecelakaan dapat berkurang, serta lalu lintas dapat lebih lancar. Tak hanya pemasangan barrier di beberapa titik di dalam kota saja. Manajemen lalu lintas yang dilakukan Dinhub Banyumas menjelang Nataru nanti juga akan memaksimalkan peran traffic light. Hermawan menyebutkan, sejumlah traffic light di dalam kota nantinya akan dimaksimalkan hingga 24 jam untuk mengurai kepadatan lalu lintas. “Biasanya jam 9 atau 10 malam lampunya hanya kuning saja, mulai tanggal 24 Desember hingga tahun baru nanti, traffic light akan menyala 24 jam,” tegasnya. Copyright © Radarbanyumas.co.id
Senin, 18 Desember 2017
Meriah, Peringatan Hari Juang Kartika di Purwokerto
Gelaran sosiadrama perjuangan TNI dan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan meramaikan peringatan Hari Juang Kartika (HJK) TNI AD 2017, wilayah Kodam IV Diponegoro di Alun-alun Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (15/12/2017). Menurut Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Hari Juang Kartika Ke-72 yang tahun ini dipusatkan di Purwokerto sebagai apresiasi dan wujud rasa terimakasih kepada rakyat.
Ucapan terimakasih tersebut dilakukan dengan memberikan berbagai bantuan kepada warga Banyumas, diantaranya pemberiaan 1.000 paket sembako bagi warga tidak mampu, sunatan masal yang diikuti 200 anak, pemeriksaan kesehatan, pemasangan kontrasepsi KB gratis, pemberinaan santunan kepada pensiunan TNI dan lainya.
Tak hanya itu, Kodam IV/Diponegoro juga memberikan jajanan gratis dengan memborong seratus gerobak pedagang makanan kepada ribuan warga Banyumas yang hadir di Alun – alun Banyumas.
“Hari ini saya selaku pimpinan Kodam IV Diponegoro, melaksanakan Hari Juang Kartika 2017 di Purwokerto. Ini sebagai wujud, terimakasih Kodam dan Korem 071/Wijayakusuma. Atas dukungan dan kerjasama masyarakat Banyumas, Kodam IV dan Korem 071/Wijayakusuma menjadi selalu terbaik,” ungkap Mayjen TNI Wuryanto, Jumat (15/12/2017).
Selain gelaran sosiadrama, warga Banyumas juga sangat antusias menaiki kendaraan tempur berkeliling kota Purwokerto.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan Hari Juang Kartika tingkat Kodam IV Diponegoro juga dilakukanan penanaman pohon, ziarah ke taman makam pahlawan dan lain sebagainya.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Sapta Marwindu Ibraly menjelaskan, Hari Juang Kartika merupakan momentum sejarah perjuangan bangsa yang sangat bersejarah bagi TNI AD dimana pada Tahun 1945 pada bulan Desember terjadi agresi Belanda di wilayah Semarang dan sekitarnya.
"Momentumnya sebagai dasar menanamkan nilai-nilai kejuangan yang dimiliki para pendahulu bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia bagi prajurit TNI AD. Para pendahulu bangsa, para pejuang bangsa, berjuang tanpa pamrih," ujar Sapta.
Menurutnya, momentum kegiatan peringatan HJK 2017 ini tidak hanya diperuntukkan bagi para prajurit TNI AD saja, namun juga untuk masyarakat termasuk adik-adik sekalian.
"Kegiatan ini untuk Manunggal bersama rakyat, dengan manunggalnya rakyat dan TNI AD, maka TNI AD kuat. Yang intinya, menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia," jelasnya. https://daerah.sindonews.com
Ucapan terimakasih tersebut dilakukan dengan memberikan berbagai bantuan kepada warga Banyumas, diantaranya pemberiaan 1.000 paket sembako bagi warga tidak mampu, sunatan masal yang diikuti 200 anak, pemeriksaan kesehatan, pemasangan kontrasepsi KB gratis, pemberinaan santunan kepada pensiunan TNI dan lainya.
Tak hanya itu, Kodam IV/Diponegoro juga memberikan jajanan gratis dengan memborong seratus gerobak pedagang makanan kepada ribuan warga Banyumas yang hadir di Alun – alun Banyumas.
“Hari ini saya selaku pimpinan Kodam IV Diponegoro, melaksanakan Hari Juang Kartika 2017 di Purwokerto. Ini sebagai wujud, terimakasih Kodam dan Korem 071/Wijayakusuma. Atas dukungan dan kerjasama masyarakat Banyumas, Kodam IV dan Korem 071/Wijayakusuma menjadi selalu terbaik,” ungkap Mayjen TNI Wuryanto, Jumat (15/12/2017).
Selain gelaran sosiadrama, warga Banyumas juga sangat antusias menaiki kendaraan tempur berkeliling kota Purwokerto.
Sebelumnya, serangkaian kegiatan Hari Juang Kartika tingkat Kodam IV Diponegoro juga dilakukanan penanaman pohon, ziarah ke taman makam pahlawan dan lain sebagainya.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Sapta Marwindu Ibraly menjelaskan, Hari Juang Kartika merupakan momentum sejarah perjuangan bangsa yang sangat bersejarah bagi TNI AD dimana pada Tahun 1945 pada bulan Desember terjadi agresi Belanda di wilayah Semarang dan sekitarnya.
"Momentumnya sebagai dasar menanamkan nilai-nilai kejuangan yang dimiliki para pendahulu bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia bagi prajurit TNI AD. Para pendahulu bangsa, para pejuang bangsa, berjuang tanpa pamrih," ujar Sapta.
Menurutnya, momentum kegiatan peringatan HJK 2017 ini tidak hanya diperuntukkan bagi para prajurit TNI AD saja, namun juga untuk masyarakat termasuk adik-adik sekalian.
"Kegiatan ini untuk Manunggal bersama rakyat, dengan manunggalnya rakyat dan TNI AD, maka TNI AD kuat. Yang intinya, menjaga dan memperkokoh persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa Indonesia," jelasnya. https://daerah.sindonews.com
RSUD Banyumas dan RS Siaga Medika Purwokerto Rusak Parah, Pasien Sempat Dievakuasi ke Lapangan
Buntut dari gempa bumi berkekuatan 7,3 SR di pantai Selatan Jawa tepatnya di Tasikmalaya juga merembet sampai ke Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Banyumas.
RSUD Banyumas dikabarkan juga rusak akibat gempa bumi besar tersebut.
"RSUD Banyumas rusak parah," ujar Maya salah satu warga Banyumas saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu(16/12/2017).
Sementara di Purwokerto hanya RS Siaga Medika yang dikabarkan rusak.
"Tapi tidak terlalu parah," ujar Maya.
Maya mengatakan saat gempa bumi terjadi warga di Purwokerto, Jawa Tengah sempat panik dan berlarian ke luar rumah.
Sementara dikabarkan ada juga pasien-pasien yang panik ke luar kamar di RS Siaga Medika lalu dievakuasi ke tempat yang aman atau tepatnya di sebuah lapangan.
"Ramai tadi disini, orang pada keluar," kata Maya. http://www.tribunnews.com
RSUD Banyumas dikabarkan juga rusak akibat gempa bumi besar tersebut.
"RSUD Banyumas rusak parah," ujar Maya salah satu warga Banyumas saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu(16/12/2017).
Sementara di Purwokerto hanya RS Siaga Medika yang dikabarkan rusak.
"Tapi tidak terlalu parah," ujar Maya.
Maya mengatakan saat gempa bumi terjadi warga di Purwokerto, Jawa Tengah sempat panik dan berlarian ke luar rumah.
Sementara dikabarkan ada juga pasien-pasien yang panik ke luar kamar di RS Siaga Medika lalu dievakuasi ke tempat yang aman atau tepatnya di sebuah lapangan.
"Ramai tadi disini, orang pada keluar," kata Maya. http://www.tribunnews.com
Rabu, 06 Desember 2017
Cari Wangsit, Belasan Orang Nginep di bawah Jembatan Sungai Pelus
Ada-ada saja tingkah orang di muka bumi ini. Demi mencari wangsit, belasan orang rela mendirikan gubug di bawah jembatan Sungai Pelus Desa Limpakuwus, Sumbang. Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Wakapolsek Sumbang Iptu Suwarno mengatakan, dia mendapat laporan warga tentang sekelompok orang yang tinggal di bawah jembatan Sungai Pelus. Mereka sudah tinggal disitu selama dua hari dua malam.
“Kami (30/12) kemarin, kami bersama Kanit Intel, Bhabinkamtibmas, anggota Koramil, Perhutani dan perangkat desa setempat mendatangi perkemahan yang dibangun kelompok tersebut. Padahal mereka menempati wilayah yang masuk pegunungan, dimana masih banyak binatang buas,” kata dia. Berdasarkan interogasi, kelompok orang yang berjumlah 13 ini sengaja mendirikan semacam perkemahan untuk mencari wangsit atau hal ghain lainnya. Mereka mengaku datang dari luar daerah. “Mereka dipimpin oleh Abdul Basir (38) warga Desa Wangkelang, Pemalang. Ada tiga belas orang, sepuluh diantaranya pria dua wanita dan seorang anak yang masih di bawah umur berusia 8 tahun,” ujar dia. Kedatangan anggota Polsek Sumbang, anggota Koramil dan perangkat desa untuk memberikan pembinaan. Bahkan, mereka sempat menolak meninggalkan tempat itu. “Mereka sempat menolak meninggalkan tempat itu, mereka beralasan sedang mencari wangsit. Setelah diberi pembinaan oleh Kanit Intel, mereka akhirnya mau kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Wakapolsek. Setelah kesepakatan tercapai, aparat dibantu pihak desa mengevakuasi kelompok tersebut ke mobil Carry G 1678 QM yang mereka bawa. Selanjutnya, mereka dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing. “Kami minta mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya, kami juga memberi pembinaan agar mereka tidak percaya dengan takhayul. Lebih baik mereka melanjutkan pekerjaan, daripada bermalam di suatu tempat dan mencari wangsit,” tandas dia. Sumber: http://radarbanyumas.co.id
“Kami (30/12) kemarin, kami bersama Kanit Intel, Bhabinkamtibmas, anggota Koramil, Perhutani dan perangkat desa setempat mendatangi perkemahan yang dibangun kelompok tersebut. Padahal mereka menempati wilayah yang masuk pegunungan, dimana masih banyak binatang buas,” kata dia. Berdasarkan interogasi, kelompok orang yang berjumlah 13 ini sengaja mendirikan semacam perkemahan untuk mencari wangsit atau hal ghain lainnya. Mereka mengaku datang dari luar daerah. “Mereka dipimpin oleh Abdul Basir (38) warga Desa Wangkelang, Pemalang. Ada tiga belas orang, sepuluh diantaranya pria dua wanita dan seorang anak yang masih di bawah umur berusia 8 tahun,” ujar dia. Kedatangan anggota Polsek Sumbang, anggota Koramil dan perangkat desa untuk memberikan pembinaan. Bahkan, mereka sempat menolak meninggalkan tempat itu. “Mereka sempat menolak meninggalkan tempat itu, mereka beralasan sedang mencari wangsit. Setelah diberi pembinaan oleh Kanit Intel, mereka akhirnya mau kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Wakapolsek. Setelah kesepakatan tercapai, aparat dibantu pihak desa mengevakuasi kelompok tersebut ke mobil Carry G 1678 QM yang mereka bawa. Selanjutnya, mereka dipulangkan ke tempat tinggal masing-masing. “Kami minta mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya, kami juga memberi pembinaan agar mereka tidak percaya dengan takhayul. Lebih baik mereka melanjutkan pekerjaan, daripada bermalam di suatu tempat dan mencari wangsit,” tandas dia. Sumber: http://radarbanyumas.co.id
Mengelupas, Pita Kejut di depan Bale Kemambang Tak Berfungsi
Pita kejut yang berfungsi mengurangi kecepatan pengendara demi menghindari kecelakaan di depan Bale Kemambang tak lagi berfungsi dengan baik. Pasalnya, pita kejut tersebut telah hilang sebagian. Hal tersebut menyebabkan pengendara karena tak lagi menggunakan pita kejut sebagaimana mestinya yaitu melewati bagian yang pita kejutnya telah hilang.
Bagian tengah pita kejut hilang, jadi banyak kendaraan yang lewat situ,” ujar Riswan warga sekitar. Ia mengatakan pengendara yang melintas tak lagi mengurangi kecepatannya, mereka memacu kendaraan seperti tidak ada pita kejut di sana. Pita kejut yang tersisapun hanya di bagian pinggir dan sedikit di tengah jalan. Dan yang tersisa seakan hanya menjadi tanda bahwa pernah ada pita kejut di jalanan tersebut. Menurut Riswan kerusakan tersebut sudah lama terjadi. “Lebih dari setahun,” kata Riswan. Ia menjelaskan jika dibiarkan terus menerus kemungkinan kecelakaan bisa saja terjadi. Selain Riswan, Risti salah satu pengguna jalan juga mengatakan bahwa hilangnya pita kejut telah terjadi cukup lama. Risti mengaku sering melewati jalan tersebut, meski tidak terganggu dengan kerusakan akan tetapi akan lebih baik jika pita kejut dapat kembali berfungsi. Riswan berharap petugas segera memperbaiki pita kejut yang hilang tersebut, agar kemungkinan kecelakaan dapat berkurang © Radarbanyumas.co.id
Bagian tengah pita kejut hilang, jadi banyak kendaraan yang lewat situ,” ujar Riswan warga sekitar. Ia mengatakan pengendara yang melintas tak lagi mengurangi kecepatannya, mereka memacu kendaraan seperti tidak ada pita kejut di sana. Pita kejut yang tersisapun hanya di bagian pinggir dan sedikit di tengah jalan. Dan yang tersisa seakan hanya menjadi tanda bahwa pernah ada pita kejut di jalanan tersebut. Menurut Riswan kerusakan tersebut sudah lama terjadi. “Lebih dari setahun,” kata Riswan. Ia menjelaskan jika dibiarkan terus menerus kemungkinan kecelakaan bisa saja terjadi. Selain Riswan, Risti salah satu pengguna jalan juga mengatakan bahwa hilangnya pita kejut telah terjadi cukup lama. Risti mengaku sering melewati jalan tersebut, meski tidak terganggu dengan kerusakan akan tetapi akan lebih baik jika pita kejut dapat kembali berfungsi. Riswan berharap petugas segera memperbaiki pita kejut yang hilang tersebut, agar kemungkinan kecelakaan dapat berkurang © Radarbanyumas.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)