Minggu, 22 Januari 2017

Jalan Ambles, Mobil Boks Terguling di Ruas Jalan Gunung Tugel

Kerusakan jalan yang terjadi di Kabupaten Banyumas, kembali menelan korban. Sebuah mobil boks mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Gunung Tugel Desa Kedungrandu Patikraja, Sabtu (7/1) lalu. Kapolres Banyumas, AKBP Azis Andriansyah SH SIK MHum, melalui Kapolsek Patikraja, AKP Yuliono Haryanto SH mengatakan, kecelakaan tersebut berawal saat sebuah mobil boks melintas dari arah Purwokerto. Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba mobil terguling. “Saat melintas di jalan yang ambles, mobil oleng dan pengemudi mobil tidak dapat mengendalikan. Akhirnya, mobil terguling,” ujarnya. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. Namun akibat kejadian ini, arus lalu-lintas di ruas jalan alternatif tersebut sempat tersendat. “Pengemudi mobil dan kernetnya hanya mengalami luka ringan . Namun kecelakaan berakibat pada tergaunggunya arus lalu lintas yang sempat mengalami kemacetan,” ujar Kapolsek. Mobil boks warna merah tersebut, dikemudikan oleh Yudi Permana (30) warga Grendeng, Purwokerto Utara. Pengemudi tidak sendirian di dalam mobil, dia bersama dua kernet yang menemaninya. “Dua kernetnya masing-masing bernama Yasid (21) warga Kelurahan Kober, dan Anam (25) warga Wonosobo juga tidak mengalami luka-luka. Mobil BOX tersebut, bermuatan obat nyamuk bakar,” ungkapnya. Kapolsek menghimbau kepada pengendara yang melintas di Jalan Gunung Tugel Patikraja, agar berhati-hati saat melintas. Waspada kondisi jalan yang rusak dan ambles. “Pengguna jalan baik pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat agar lebih berhati-hati dengan jalan yang licin dan ambles. Jangan memacu kecepatan tinggi, karena beberapa titik ruas Jalan Gunung Tugel mengalami kerusakan,” himbau Kapolsek.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Jumat, 20 Januari 2017

Waspada, Demam Berdarah Dengue Mengancam Purwokerto

Awal tahun ini, ujian datang lagi. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di beberapa wilayah. Meski begitu, belum ada laporan adanya korban meninggal. Munarto, warga Perumahan Griya Satria Sumampir, Gang Safire Kecamatan Purwokerto Utara mengatakan, anaknya, Nadira (9), yang bersekolah di SDN 2 Sokanegara terkena DBD sejak Selasa (17/1) kemarin. Putra ketiganya itu, mengalami panas selama tiga hari dengan kondisi deman dan bibir memerah.

“Karena khawatir terjadi apa-apa, saya bawa ke rumah sakit, Selasa sore lalu. Setelah dicek dinyatakan positif kena DBD, sehingga harus opname,” katanya saat menunggui di bangsal anak lantai 4 RS Elisabet, Purwokerto, kemarin. Selain Nandira, di rumah sakit tersebut juga sedang dirawat pasien yang juga dinyatakan positif DBD atas nama Vivi (6), siswa kelas 1 SDN Kedungbanteng. Saat ini kondisinya masih panas dan dalam pantauan khusus tim medis. Warga lain yang juga terkena DBD, Ujiono (58), warga RT 2 RW 11 Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur. Ia menceritakan, badannya mulai terasa lemas sejak Kamis pekan lalu. Tak lama kemudian kondisi kesehatannya mulai ngedrop dan deman. Persendian juga terasa tidak nyaman di bagian belakang punggung. “Waktu itu belum menduga kena DBB, saya kira kena angin berat saja.

Setelah deman dan pegal-pegalnya tambah, Minggu lalu saya ke rumah sakit, dan saat di cek darah, trombositnya masih 128. Baru Selasa kemarin diketahui positif,” ungkapnya. Hingga kemarin, ia masih dirawat di RS Elisabet Purwokerto namun kondisinya mulai membaik. Ia mengaku tidak tahu persis terkena gigitan nyamuk dimana, namun beberapa waktu lalu di lingkungannya juga dilakukan pengasapan (fogging). . “Bebeberapa waktu lalu memang saya sempat dengar di Arcawinangun banyak kena DBD, tapi saya tidak tahu persis di RT mana saja. Kalau di lingkungan saya, sempat minta dilakukan fogging,” katanya. Sementara saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Srie Yono mengatakan, jika pihaknya bakal mengecek ke sejumlah rumah sakit. “Besok (hari ini, red) akan kita cek,” katanya terpisah. 

Selain akan melakukan pengecekan, menurutnya di internal Dinkes, juga segera melakukan koordinasi bidang yang terkait supaya segera mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan. “Kalau jumlah penderita terus bertambah, kita segera melakukan berbagai langkah penanganan. Tindakannya ada dua, yakni pencegahan dan penanganan. Untuk pencegahan agar tidak meluas bisa dilakukan dengan pengasapan. Sedangkan yang sudah positif, kita minta pihak rumah sakit yang menangani untuk melakukan penanganan intensif,” katanya.

Kamis, 19 Januari 2017

Asyiknya Belajar Rambu Sambil Bermain di Taman Lalu Lintas Terminal Bulupitu Purwokerto


Taman Edukasi Keselamatan Jalan atau dikenal dengan Taman Lalu Lintas yang ada di Terminal Bulupitu Purwokerto, siap digunakan sebagi media pembelajaran untuk siswa taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD). Terlebih saat ini, taman lalu lintas yang dikelola Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, sudah dilengkapi dengan pohon rambu dan traffic light. Ini satu-satunya di Indonesia.

           Kepala Bidang Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinhub Kabupaten Banyumas, Etik Prasojo mengatakan, taman ini resmi dioptimalkan menjadi tempat pembelajaran anak mulai awal 2017. Tujuannya untuk mengenalkan rambu-rambu lalu lintas pada anak sejak usia dini. “Ini sifatnya untuk edukasi tentang keselamatan di jalan, ” katanya. Para siswa TK maupun PAUD yang datang, tidak hanya diberikan edukasi rambu lalu lintas secara teori. Namun, sebelumnya para siswa juga diajak berkeliling area Purwokerto dengan bus yang disediakan oleh Dinhub Kabupaten Banyumas. “Jadi para siswa dapat melihat langsung rambu-rambu yang terpasang di tepi jalan, juga belajar di traffic light dengan mengamati nyalanya lampu dan tindakan apa yang harus dilakukan,” ujar Etik.


           Seperti yang dilakukan siswa dari TK Aisiyah Purwokerto saat mengunjungi Taman Edukasi Keselamatan Jalan, Rabu (18/1). Mereka asyik belajar sambil bermain sekuter atau sepeda mini. “Anak-anak bisa belajar tertib lalu lintas sejak dini. Diharapkan menjadi bekal sampai mereka dewasa,” kata Kepala TK Aisiyah Purwokerto, Mundiroh. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Bulupitu Purwokerto, Hadi Suharto menambahkan, siswa TK atau PAUD yang ingin melakukan kunjungan, tetap melampirkan surat terlebih dahulu. Hal tersebut untuk menentukan waktu kunjungannya. “Sudah ada kesepakatan dengan Dinas Pendidikan sebagai sarana pembelajaran anak usia dini. Beberapa kali, dari TK atau PAUD berkunjung ke taman Lalu Lintas Bulupitu untuk mempelajari tentang rambu lalu lintas,” katanya. Menurut Hadi Suharto, sementara ini pihaknya baru membuka kunjungan sesuai jam kerja, mulai pukul 07.00 hingga 15.00.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Hidup dari daun pisang dan kayu bakar

Karsim (66) sejak empat tahun lalu harus tinggal seorang diri di RT 3 RW 4 Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara. Ia tinggal dalam satu ruang berukuran 2 x 1,5 meter dengan halaman penuh sesak perlengkapan dapur serta kayu bakar.

Setiap hari, aktivitas mandi maupun buang hajat ia lakukan di sungai kecil dekat rumahnya. Ia sama sekali tidak mempunyai kamar mandi apalagi sumber air bersih.

Karsim mengatakan, sudah empat tahun, sejak istrinya meninggal dunia, ia hidup sebatang kara. Ia mengaku masih mempunyai satu anak tiri dari istri pertama, dan dua anak tiri dari istri ketiganya. Namun, setelah istri ketiganya meninggal, kedua anak tirinya menjual seluruh tanah peninggalan ibunya. Karsim hanya mendapatkan sepetak tanah yang sekarang ia tempati.

"Istrinya dulu sebelum menikah dengan pak Karsim sudah punya dua anak, tapi diasuh orang lain. Mereka yang menjual tanahnya," kata satu tetangga Karsim, Warso, Jumat (30/12).

Menurut Warso, untuk hidup sehari-hari Karsim hanya mengandalkan uang hasil ia mencari daun pisang dan kayu bakar. Setiap hari Karsim mencari daun pisang di pekarangan warga untuk dijual di pasar. Sesekali ia gunakan juga kayu bakar itu untuk keperluan masak.

Melihat kondisi Karsim, warga setempat pun iba. Sesekali, Warso dan tetangga lainnya, berbaik hati mengirimkan makanan atau bentuk lain kepada Karsim. Tapi, akhir-akhir ini, Karsim berperilaku aneh.

"Kaya orang linglung (bingung, red), kadang ngomong sendiri, kadang ngobrolnya ngalor ngidul. Detergen dikira gula pasir, minyak goreng pernah mau diminum," kata Warso.

Menurut Warso, anak tiri dari istri pertamanya yang tinggal di Karanglewas sebenarnya sudah pernah mengajak Karsim tinggal bersama. Namun entah kenapa Karsim menolak permintaan baik sang anak itu. Ia tetap memilih tinggal di rumah kecilnya.

Anwar, Ketua RT 3 RW 4 Keluarahan Grendeng, mengatakan selama ini Karsim belum pernah menerima bantuan apa pun dari pemerintah. "Kami kan tidak mempunyai kewenangan, data dari BPS. Sementara kelurahan tidak ada dana untuk membantu," kata Anwar.

Meskipun begitu, sebagai ketua RT dan tetangga, Anwar tidak tinggal diam. Ia mencoba mencari bantuan melalui donatur-donatur dari relasi. "Alhamdulillah, sudah rutin setiap bulan ada bantuan. Meskipun hanya paketan seadanya," kata dia.
Sumber Berita: http://satelitnews.co

Sumbangan Seikhlasnya di Kantor Lurah adalah Korupsi

Wakil Bupati Banyumas Dr Budhi Setiawan mengatakan, pemberantasan pungutan liar (pungli) di wilayah Kabupaten Banyumas dilakukan secara serius dan terus menerus. Bahkan, jika ada warga yang dimintai sumbangan ‘seikhlasnya’ di kantor kelurahan atau desa, juga masuk kategori pungli, juga bakal ditertibkan.

“Saya kemarin di-sms sama Wartawan Bangsaonline, ada warga tanya, kalau ada di kelurahan ada kotak amal berisi sumbangan seikhlasnya itu pungli atau tidak? Saya jawab, iya itu pungli,” kata Dr Budhi Setiawan.

Menurut dia, pungutan liar sudah terwujudkan ke dalam berbagai bentuk. Namun hingga saat ini, pungli yang masuk dalam laporannya masih didominasi oleh Kartu Tanda Penduduk (KTP), diikuti Surat Keterangan. Padahal, untuk pengurusan dokument tersebut tidak ada biaya alias gratis.

Dari pantauan, kotak sumbangan itu di antaranya ada di desa maupun di kelurahan, contohnya di kelurahan Grendeng. Selain itu, di kantor desa Cilongok, kantor desa Pekaja maupun di kantor-kantor desa lain juga ada.

Budhi menjelaskan, bahwa pemberantasan pungli harus dimulai dari hal yang kecil-kecil. Sehingga diharapkan nantinya lambat laun akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

"Pemberantasan pungli untuk memberikan layanan yang baik kepada masyarakat akan optimal jika semua pihak mau melakukan gerakan revolusi mental. Birokrat tidak meminta uang pada masyarakat, dan masyarakat pun tidak membuka celah dilakukannya praktik pungli," katanya.

Sejumlah pemangku kepentingan di Kabupaten Banyumas sebelumnya juga sudah sepakat membentuk tim satuan tugas pemberantasan berbagai praktik pungutan liar.
sumber : https://www.bangsaonline.com

Arti Sahabat

Pada setiap kehidupan seseorang, pasti akan membutuhkan teman yang bisa berbagi disaat susah maupun senang. Sahabat memang memiliki peran yang bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna. Tetapi kehadiran sahabat bukanlah untuk menggantikan posisi pasangan atau kekasih anda.

Saat anda memiliki teman yang baik, bukan hadiah atau bingkisan atau kado yang mereka inginkan. Tetapi perhatian dan kesabaran yang mereka butuhkan. Terkadang sahabat juga butuh didengarkan, baik itu senang maupun dalam duka. Jadi apabila anda memiliki sahabat, maka persiapkan waktu dan kesabaran yang cukup untuk mendengarkan segala masalah serta keluh kesah yang mereka rasakan.
Sahabat akan membantu memecahkan permasalahan yang sedang anda hadapi. Atau mungkin hanya sekedar membicarakan masalah pekerjaan atau kehidupan yang terjadi di sekitar anda. Begitu pula dengan sang sahabat, mereka juga ingin anda melakukan hal yang sama. Membagi cerita-cerita yang lucu juga bisa membuat kedekatan anda dengan sang sahabat.

Variasi ataupun warna-warni kehidupan bisa diberikan oleh sahabat kepada anda. Menghabiskan waktu bersama sahabat akan merelaksasikan kepenatan anda setelah melakukan aktivitas kantor yang padat setiap hari. Mungkin anda bisa makan malam bersama, shopping akan menciptakan kedekatan yang lebih menyenangkan.
Berikanlah sedikit kejutan dan perhatian kepada sahabat agar lebih dekat. Meskipun anda berada jauh dari sahabat, bukan berarti anda melupakannya kan? Anda tetap bisa berkomunikasi lewat internet, telpon ataupun sms. Tapi sebaiknya anda jangan sampai lupakan sang kekasih karena bisa-bisa dia cemburu lagi.



Selasa, 17 Januari 2017

Kondisi Air Sungai di Cilongok Bertambah Keruh

Air sungai yang keruh di wilayah Cilongok, hingga hari kemarin belum juga berangsur membaik. Air sungai tersebut justru semakin keruh dan bercampur lumpur. Kondisi ini sangat dikeluhkan masyarakat, termasuk para petani ikan yang merasa kesulitan berproduksi. Sejumlah warga mengatakan, air sungai yang kerug itu tidak bisa diendapkan menjadi jernih. Pasalnya, walaupun sehari semalam diendapkan, air tetap keruh sehingga tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan untuk kebutuhan rumahtangga, terlebih untuk memijahkan ikan. Petani ikan Desa Karangtengah Fendy Purnama mengatakan, solusi untuk pemijahan ikan di kolam tidak dapat dilakukan dengan mengendapkan air keruh itu sebelum masuk ke kolam utama. Karena, cara tersebut sudah dilakukan warga, namun tidak berhasil karena air tetap saja keruh walaupun diendapkan sampai beberapa hari. “Air keruh ini memang tidak bisa jernih walaupun diendapkan beberapa hari. Sudah bercampur parah dengan lumpur. 

          Makanya, kalaupun ada solusi supaya air diendapkan sebelum masuk kolam, silahkan dicoba saja air keruh ini diendapkan di ember, esok harinya tidak bisa jernih,” katanya, Senin (16/1). Lebih lanjut Fendy mengatakan, solusi saat ini yang dibutuhkan warga dan petani ikan adalah air sungai kembali jernih seperti semula. Saat ini, warga dan petani ikan mendesak komitmen pihak terkait dijalankan supaya air sungai kembali jernih. “Harapan kami, pihak terkait seperti PT SAE dan Pemkab Banyumas komitmen dalam merealisasikan harapan warga supaya air kembali jernih. Kami tunggu sampai hari Jumat besok yang merupakan batas waktu seminggu usai proyek dihentikan sementara,”katanya. Salah satu warga Sutriono mengatakan, sampai saat ini kondisi air bertambah keruh tidak ada peningkatan. Padahal warga berharap sejak proyek dihentikan air sungai ada perubahan. “Kondisinya bertambah keruh. Warga berharap air sungai saat ini ada perubahan namun tidak ada. Kami khawatir kondisi ini akan berlarut-larut. Untuk itu, kami tetap mengawal supaya air tetap jernih kembali,”jelasnya. (gus/bdg)
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Purwokerto Fokus Perbaiki Infrastruktur Sarana Lalu-lintas

Purwokerto terus berkembang. Bersamaan dengan perkembangan kota, lalulitas juga semakin padat. Meksi begitu, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, Sugeng Hardoyo, saat ini belum ada rencana penambahan transportasi umum di Purwokerto. Termasuk busway misalnya. “Kalau mau dibuat jalur busway, perlu dilihat kondisi jalan seperti lebarnya. Karena pasti akan mengambil sebagian jalur,” katanya. Sugeng Hardoyo menuturkan, untuk mengurai kemacetan, tidak lantas bisa menambah transportasi umum begitu saja. Menurutnya, lebih baik memperbaiki infrastruktur jalan atau menambah jalur.
         Lebih lanjut Sugeng Hardoyo mengatakan, rencana yang sudang dilaksanakan, seperti pembuatan jalan tembus dari depan SMPN 1 Purwokerto hingga Jalan Gerilya, serta pembuatan jalan lingkar Patikraja, dan pembuatan underpass Jensud lebih menjadi solusi.Termasuk kajian pembuatan flyover di Jalan Veteran. “Itu bisa menjadi solusi untuk memecah kemacetan, jadi lebih baik fokus ke situ saja,” tuturnya. Sementara itu, menurut Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Tri Wijayanti, saat ini memang belum tepat menambah armada transportasi umum. Sebab, jarak di area Purwokerto, terbilang masih dapat dijangkau dengan mudah. “Di Purwokerto masih cukup dijangkau dengan angkutan umum, dan kondisi jalannya juga tidak macet parah,” katanya. Berbeda dengan Tri, Warga Purwokerto Selatan, Galuh mengatakan, untuk kota yang mulai berkembang seperti Purwokerto, dari sekarang pemerintah daerah sebaiknya sudah merintis untuk menambah transportasi umum. Pasalnya, jika diprediksi ke depannya akan di Purwokerto akan terjadi kemacetan seperti di kota-kota besar lainnya. “Paling tidak dari sekarang ada wacana untuk menambah armada transportasi, sebagai pegangan ke depannya,” ujar Galuh. Di samping itu, Galuh juga mengharapkan ada pembenahan terlebih dahulu pada armada transportasi yang ada sekarang ini, baik angkutan umum maupun bus mikro.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Kamis, 05 Januari 2017

Jln Kenanga Rt 04/01 Kelurahan Grendeng akan di bangun perumahan " Oase Residence "






"Pastikan beli Rumah TANPA BANK Tanpa Riba,Tanpa Rasa Cemas ..dan Selalu Mencari Ridho Allah.."

(Hanya di Residence Purwokerto)

Mari kita bedah pelan2 perbandingan KPR Bank dengan Skema Tanpa Bank

Kenapa di Oase Residence :
1. Bukan cluster tapi Residence, tetangga banyak...bukan hanya beberapa rumah.
2. Tidak ada biaya-biaya :
- Provisi 1% : 5 jt
- Admin 0.1% : 500 rb
- Premi kebakaran : 300 rb
- Premi ji : 300 rb
- Appraisa : 400 rb
Total 6.5 jt (Free/gratis)
3. Tidak ada denda, denda umumnya 5% yg daoat menyebabkan hutang nya malah nambah.
Tidak sanggup bayar denda? Bank akan melelang dibawah harga pasar.
Ingat kasus Lelang rumah mewah terjual hanya 55 juta???, di Oase Residence .
5. Saat terlambat, TIDAK ADA kena denda 5%/bulan karena RIBA
6, Saat sudah tidak sanggup bayar angsuran Kredit, Developer bersama Pembeli menjual rumah SESUAI HARGA PASAR.
Maka:
Sekarang, lebih UNTUNG mana pakai KPR Bank atau TANPA Bank?

Nyalip, Pemotor Terlindas Truk di Jalur Karanglewas – Cilongok

Diduga ceroboh saat menyalip, pengendara sepeda motor meninggal dunia. Peristiwa naas itu terjadi di Jalan Raya Karanglewas-Cilongok Desa Karangkemiri, Karanglewas Rabu (4/1) pukul 07.50 kemarin. Menurut saksi mata Sutarto (42), kecelakaan berawal saat sepeda motor Honda CB 150 R melaju dari arah timur. Ketika melaju kencang, pengendara motor hendak menyalip kiri sebuah truk pengangkut gas elpiji.

Diduga ceroboh saat menyalip, pengendara sepeda motor meninggal dunia. Peristiwa naas itu terjadi di Jalan Raya Karanglewas-Cilongok Desa Karangkemiri, Karanglewas Rabu (4/1) pukul 07.50 kemarin. Menurut saksi mata Sutarto (42), kecelakaan berawal saat sepeda motor Honda CB 150 R melaju dari arah timur. Ketika melaju kencang, pengendara motor hendak menyalip kiri sebuah truk pengangkut gas elpiji. Namun ketika menyalip pengendara motor tidak memperhatikan adanya truk yang sedang parkir di pinggir jalan untuk mengisi angin. Karena tetap memaksa menyalip melalui ruang sempit, pengendara sepeda motor menyenggol truk yang sedang parkir. Akibat senggolan tersebut, sepeda motor terpelanting dan hilang keseimbangan. Sepeda motor jatuh dan masuk ke kolong truk yang sedang parkir. 

          Naas, pengendara sepeda motor jatuh ke sebelah kanan dan terlindas truk elpiji yang dia salip. Sunar (42) pengemudi truk elpiji nopol R 1872 ES mengungkapkan, dia tidak mengetahui ada motor yang menyalipnya dari sisi kiri. Dia baru mengetahui, setelah truk yang dikemudikannya terasa menginjak sesuatu. “Tidak tahu ada yang menyalip dari kiri, di spion juga tidak terlihat ada motor di belakang. Tapi tiba-tiba truk seperti melindas sesuatu,” ujarnya. Kapolres Banyumas, AKBP Azis Andriansyah SH SIK MHum melalui Kanit Laka Lantas, Ipda Kuat Widodo SH menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan. Para saksi dan pengemudi kendaraan, akan dimintai kendaraan. “Masih dalam tahap penyelidikan, para saksi mata akan dipanggil untuk dimintai keterangan,” ujarnya. Data yang dihimpun kepolisian, pengendara sepeda motor Honda CB 150R nopol R 3618 WG bernama Muhamad Hanif (53) warga Sokaraja Tengah, Sokaraja. Sedangkan pengemudi truk parkir nopol R 1896 ES bernama Wardi warga Desa Dawuhan Wetan, Kedungbanteng. Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi sepeda motor mengalami luka di bagian kepala karena terlindas roda belakang truk. Korban segera dilarikan ke rumah sakit agar mendapat pertolongan. “Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit,” imbuhnya. 
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

872 Pejabat Eselon IV dan V Dilantik Harus Cepat Menyesuaikan

Penataan personel tata pemerintahan Kabupaten Banyumas hampir tuntas. Sejumlah pejabat sudah dilantik, meski ada beberapa yang masih kosong. Pegawai hasil SOTK baru diminta tetap bekerja secara profesional. Mereka diharapkan segera menyesuaikan dengan SOP yang ada. Sehingga tidak mengganggu pelayanan kepada publik, maupun pelaksanaan program-program yang sudah masuk dalam APBD tahun 2017.

Kepada Masyarakat Radar BanyumasRABU, 4 JANUARI 2017 872 Pejabat Eselon IV dan V Dilantik Harus Cepat Menyesuaikan PURWOKERTO – Penataan personel tata pemerintahan Kabupaten Banyumas hampir tuntas. Sejumlah pejabat sudah dilantik, meski ada beberapa yang masih kosong. Pegawai hasil SOTK baru diminta tetap bekerja secara profesional. Mereka diharapkan segera menyesuaikan dengan SOP yang ada. Sehingga tidak mengganggu pelayanan kepada publik, maupun pelaksanaan program-program yang sudah masuk dalam APBD tahun 2017. Sekda Kabupaten Banyumas, Wahyu Budi Saptono menegaskan, Pemkab Banyumas tetap akan memprioritaskan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian untuk sejumlah program pembangunan yang sudah masuk dalam APBD 2017 diharapkan dapat tetap terlaksana dengan baik. “Siapapun personelnya harapannya dapat bekerja sesuai dengan SOP. Sehingga tidak ada permasalahan yang berarti dalam penerapan SOTK baru ini. Apalagi sebagian besar personel merupakan orang-orang yang berasal dari SKPD asal,” ujarnya kemarin. 

            Dia menjelaskan, untuk penyesuaian pegawai dipastikan akan tetap ada. Namun tetap harus segera menyesuaikan diri, dan tidak boleh berlarut-larut. Dijelaskan, dari penataan personel pada SOTK baru ini, setidaknya ada tiga jabatan yang masih kosong. Dan sementara jabatan kosong tersebut akan diisi oleh pelaksana tugas (plt). Tiga jabatan kosong tersebut yaitu, dua jabatan merupakan pejabat eselon II, yaitu Sekwan dan Kepala Dinkes. sedangkan yang terakhir dari eselon III. “Kalau tidak salah yang eselon III ada di dinas pertanian. Itu karena pada saat akan dilantik, SK dari provinsi turun, sehingga nanti di-plt-kan dulu,” jelasnya. Sementara itu, sebanyak 872 Pejabat Eselon IV dan V dilantik Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein di Gedung Sasana Krida GOR Satria Purwokerto, Selasa (3/1) kemarin. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas, Achmad Supartono mengatakan, dari 872 pejabat tersebut, untuk pejabat pengawas eselon IV A yang tetap atau mutasi sebanyak 459 orang, dan promosi ada 94 orang. Sementara, pejabat pengawas eselon IV B yang tetap atau mutasi sebanyak 216 orang, dan promosi 35 orang. Sedangkan pejabat pelaksana eselon V A, untuk pejabat tetap atau mutasi ada 61 orang, serta yang promosi ada tujuh orang. “Itu merupakan rekapitulasi jumlah pejabat eselon IV dan V yang dilantik hari ini (kemarin), dengan total sebanyak 872 orang,” katanya. 

          Dalam sambutanya Bupati Banyumas Ir H. Achmad Husein menjamin proses pelantikan untuk keseluruhan pejabat eselon IV dan V ini bersih. Penataan pegawai berdasarkan profesionalisme dari masing masing pejabat berdasarkan kompetensi yang dimilikinya. Husein menuturkan, jika ada yang mengatasnamakan dirinya atau pemerintahan kabupaten, yang melakukan pungutan atau meminta imbalan untuk menduduki jabatan tertentu, ia meminta segera dilaporkan. Bupati berjanji pelapor akan diberi perlindungan dengan dijamin kerahasiaannya. “Untuk yang dilaporkan akan kami tindak dengan tegas dan diberikan sanksi hukum yang menggandeng pihak Polres Banyumas,” ujar Husein. Husein pun berpesan pada pejabat yang dilantik untuk dapat menguasai dan melaksanakan tugas pokok serta fngsinya masing-masing. Selain itu, yang terpenting dapat menjalin komunikasi yang baik antar organisasi, serta bekerjasama secara harmonis. Tidak hanya itu, disampaikan pula pada seluruh pejabat yang dilantik agar siap dan mampu menjadi aparatur yang tertib, disiplin, profesional, bertanggungjawab, dan produktif. “Tetap berikan pelayanan optimal dengan hati ikhlas,” tuturnya. 
Sumber: http://radarbanyumas.co.id