Selasa, 24 April 2018

RSI Purwokerto Gelar Khitan Massal


Rumah Sakit Islam (RSI) Purwokerto menggelar Khitan Massal dalam rangka bakti sosial di rumah sakit setempat, Minggu (22/4/2018). Khitan massal diikuti 25 anak laki-laki dari Kelurahan Karangpucung, Purwokerto Selatan. Ketua Panitia, dr M Nurrizky Haitamy SpTKT KL mengatakan kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk kepedulian RSI dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.

“Rencananya kegiatan bakti sosial ini akan rutin diselenggarakan di Rumah Sakit Islam Purwokerto,” kata dia.

Selain itu, RSI Purwokerto juga menerima khitan gratis setiap hari Jumat. Sehingga, bagi masyarakat yang ingin mengkhitankan anaknya, bisa langsung ke RSI Purwokerto setiap hari Jumat.

Sementara itu, Kepala bidang pelayanan RSI Purwokerto, Ns Sukro Handoko SKep mengatakan Rumah Sakit Islam Purwokerto saat ini akan terus berinovasi dalam mengembangkan layanan dan juga memberikan manfaat bagi asyarakat sekitar. “Sesuai dengan Moto RSI Purwokerto yaitu, Mitra Masyarakat Menuju Sehat. Jadi bagi masyarakat yang ingin mengkhitan putra-putranya silahkan datang ke IGD RSI Purwokerto setiap hari Jumat,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan Rumah Sakit Islam Purwokerto sekarang telah memiliki layanan Spesialistik yang lengkap. Di antaranya 4 spesialis dasar, spesialissaraf, spesialis Jantung paru, spesialis THT, Spesialis orthopedi, Urologi, layanan unggulan yaitu Bedah Retina, yang hanya ada satu-satunya di Daerah Jawa Tengah bagian barat.

Rumah Sakit Islam Purwokerto kata dia juga semakin memberikan kemudahan layanan kepada masyarakat. Di antaranya pendaftaran poliklinik yang bisa dilakukan tujuh hari sebelumnya dengan pelayanan 24 Jam. “Hal ini untuk mengurangi adanya keluhan dalam antrian pendaftaran serta memudahkan akses bagi masyarakatyang jaraknya jauh. Sehingga diharapkan masyarakat akan semakin mudah dalam mendapatkan pelayanan,” katanya. (alf) https://satelitpost.com

Viral Guru Tampar Murid di Purwokerto, Ini Penjelasan Sekolah



Video guru menampar murid di Purwokerto tersebar luas di media sosial. Mengaku kaget, pihak sekolah memberikan penjelasan terkait peristiwa itu.

"Ini benar-benar di luar dugaan, sebuah pembelajaran bagi kami," ujar Wakil Kesiswaan SMK Kesatrian Purwokerto, Inayah Rahmawati kepada wartawan, Kamis (19/4/2018).

ia mengatakan jika peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 saat mata pelajaran Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Saat itu siswa yang ditampar di dalam video itu belum masuk ke dalam kelas. Padahal, guru TKJ yang berinisial LK sudah masuk ke dalam kelas.
Beberapa waktu kemudian, siswa berinisial L masuk ke dalam kelas sementara guru LK yang mendapati siswanya terlambat segera memberikan hukuman dengan menamparnya di depan kelas.

"Awalnya sudah masuk pelajaran tapi L masih di kantin jadi telat," lanjut Inayah.

Dia mengatakan, jika kemarahan guru ini lantaran akumulasi terhadap kelakuan L yang sudah terjadi sejak setahun lalu.

"Siswa yang saat ini duduk di kelas 11 ini sudah sering melakukan kesalahan seperti tidak mengerjakan tugas, sering bolos, dan tadi puncak kemarahan guru tersebut," ucapnya.

Meskipun demikian, pihaknya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh guru LK. Pihaknya juga sudah menyelesaikan permasalahan tersebut melalui mediasi.

"Kami sudah menyelesaikan permasalahan ini semua melalui mediasi tadi pagi. Guru sudah diberi pembinaan, lalu siswa juga akan kami periksakan ke dokter. Makannya saya kaget ternyata sudah menyebar di medsos," ujarnya. https://news.detik.com

Senin, 16 April 2018

Pengajian dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan di Masjid Assakinah















Kerja Bakti warga kelurahan grendeng di makam Grendeng utara








Kegiatan dalam rangka peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Persiapan kegiatan pengajian dalam rangka Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Lingkungan Kelurahan Grendeng
Pengajian di RW 1

Diduga Depresi, Pria Asal Baturraden Gantung Diri di Rumah Barunya

Warga Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara digegerkan dengan penemuan seorang pria yang tewas dalam keadaan leher tergantung di sebuah rumah, Minggu (15/4/2018). Diduga pria ini nekat gantung diri akibat depresi.

Menurut keterangan Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK melalui Kapolsek Purwokerto Utara, Kompol Aloysius Umbu Tellu, tersangka gantung diri bernama Joni (38), warga Desa Karangtengah RT 6 RW 4, Kecamatan Baturraden. Ia diduga gantung diri di rumah barunya di Jalan G Arjuna RT 3 RW 1, Kelurahan Bobosan. “Iya betul, ada kejadian gantung diri di tempat tersebut,” kata dia.

Sedangkan menurut Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Kusworo, kasus gantung diri tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 06.10 WIB. Ketika itu, Kasinah (50), kerabat Joni asal Desa Bobosan RT 4 RW 1, Kelurahan Bobosan pergi bersama suaminya Samsul Hadi ke rumah Joni untuk bersih-bersih rumah.

Sesampainya di depan rumah pintu dan jendela rumah dalam keadaan tidak terkunci. Samsul pun langsung membuka pintu dan melihat Joni sudah dalam keadaan tergantung di pintu menggunakan seutas kawat rem. “Dari pengakuannya, yang bersangkutan itu sehari terkadang tinggal di rumah istri di Karangtengah, kemudian pulang ke rumah baru dua hari (TKP, red),” kata dia.

Setelah mengetahui kejadian ini mereka kemudian melaporkan kepada warga, hingga kemudian warga melaporakan kejadian tersebut ke Polsek Purwokerto Utara serta Koramil Purwokerto Utara. “Dari keterangan pihak keluarga yang bersangkutan kemungkinan depresi masalah keluarga,” ujarnya. Dari pemeriksaan dokter tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan benda tumpul maupun tajam. Diduga Joni sudah meninggal lebih dari enam jam. Itu terlihat dari tanda-tanda yang ada di tubuh korban. https://satelitpost.com

'Extravaganza' Mendapat Perhatian Warga Purwokerto dan Sekitarnya

Suasana Kota Purwokerto, Minggu (15/4/2018) tampak tidak seperti biasanya. Ribuan warga 'tumplek blek' di sepanjang Jalan S Parman dan Jalan Jenderal Sudirman untuk menonton acara Extravaganza Tahun 2018.

Kegiatan tahunan ini digelar olah Pemkab Banyumas, melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Periwisata (Dinporabudpar). "Peserta yang ikut dalam kegiatan sebanyak 70 kelompok. Mereka peserta siap menampilkan yang terbaik pada karnaval budaya sepangjang 3 kilometer," kata Sekretaris Dinporabudpar Banyumas, Suwondo, Minggu (15/4/2018).

Dijelaskan kegiatan tersebut peserta dibagi dalam tiga kelompok kategori, yakni pelajar dan mahasiswa, perwakilan kecamatan, serta masyarakat umum.

Kegiatan ini dimulai dari depan gedung Bioskop Rajawali Jalan S Parman, Jalan Jenderal Sudirman menuju ke Alun-alun Purwokerto. Aacra ini mendapat perhatian khusus warga Banyumas dan mereka yang sengaja datang dari luar daerah.

Selain peserta, panitia juga mengundang 600 orang dari berbagai instansi dan pelaku wisata, serta kepala dinas pariwisata dari beberapa kabupaten di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Banyumas Extravaganza yang merupakan event wisata, dibangun untuk menampilkan eksotika seni budaya dan batik Banyumasan. Nantinya pemenang dari kategori pelajar akan dikirimkan pada karnaval Dekranasda di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedang dari kelompok kecamatan akan diikutsertakan untuk mengikuti Pawai Budaya dalam rangka Hari Ulang Tahun Provinsi Jawa Tengah di Sukoharjo, bulan Agustus 2018 http://krjogja.com