Saat ini ramai berita perkosaan terhadap anak dibawah umur. Hal berbeda terjadi di Purwokerto. Broadcast Blackberry Messenger (BBM) perkosaan di Jalan Madrani daerah sekitar kampus Unsoed Purwokerto, sempat membuat mahasiswi panik.
Sebagian besar penghuni kos di wilayah Jalan Madrani pun geger. Pesan yang menyebar melalui broadcast BBM ini mengabarkan ada dua pelaku perkosaan yang bergentayangan.
Mereka nekat masuk ke dalam rumah kos dan memperkosa penghuni kos. Caranya, mereka membekap mulut mahasiswi hingga tak sadarkan diri.
Salah seorang mahasiswa penghuni kos Astuti (20) mengatakan, isu tersebut ramai dibicarakan di kalangan penghuni kos sekitar Jalan Madrani. Kabar yang masih simpang siur tersebut tentu membuat dia a dan teman-teman lainnya resah.
“Ada kabar lagi jika pelaku mengaku sebagai petugas sensus. Lalu ada kabar lagi yang menyebeut sebagai anggota polisi,” katanya, Selasa (17/5) kemarin.
Namun begitu, salah seorang pemilik kos Harjono (55) menampik kabar tersebut. “Memang ramai dibicarakan kabar dari pesan BBM itu. Namun setelah seluruh warga sini (Madrani) menelusuri tidak ditemukan peristiwa seperti yang disebutkan,” jelasnya.
Ia mengatakan, pesan tersebut kemungkinan dikirimkan seseorang yang ingin menjatuhkan tempat kos di wilayah Jalan Madrani. “Seluruh pemilik kos di sini memang tidak pernah menggunakan jasa calo untuk menggaet mahasiswa untuk kos disini, tapi selalu ramai saja. Kemungkinan ada yang tidak suka,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Banyumas AKP Andi Kadesma melalui KBO Reskrim Iptu Benny Timor menegaskan kabar tersebut hanya isu belaka. “Ini hoax yang kemungkinan untuk meresahkan warga. Karena memang kami tidak menerima laporan seperti apa yang disebutkan dalam pesan tersebut,” pungkasnya.
Sebagian besar penghuni kos di wilayah Jalan Madrani pun geger. Pesan yang menyebar melalui broadcast BBM ini mengabarkan ada dua pelaku perkosaan yang bergentayangan.
Mereka nekat masuk ke dalam rumah kos dan memperkosa penghuni kos. Caranya, mereka membekap mulut mahasiswi hingga tak sadarkan diri.
Salah seorang mahasiswa penghuni kos Astuti (20) mengatakan, isu tersebut ramai dibicarakan di kalangan penghuni kos sekitar Jalan Madrani. Kabar yang masih simpang siur tersebut tentu membuat dia a dan teman-teman lainnya resah.
“Ada kabar lagi jika pelaku mengaku sebagai petugas sensus. Lalu ada kabar lagi yang menyebeut sebagai anggota polisi,” katanya, Selasa (17/5) kemarin.
Namun begitu, salah seorang pemilik kos Harjono (55) menampik kabar tersebut. “Memang ramai dibicarakan kabar dari pesan BBM itu. Namun setelah seluruh warga sini (Madrani) menelusuri tidak ditemukan peristiwa seperti yang disebutkan,” jelasnya.
Ia mengatakan, pesan tersebut kemungkinan dikirimkan seseorang yang ingin menjatuhkan tempat kos di wilayah Jalan Madrani. “Seluruh pemilik kos di sini memang tidak pernah menggunakan jasa calo untuk menggaet mahasiswa untuk kos disini, tapi selalu ramai saja. Kemungkinan ada yang tidak suka,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Banyumas AKP Andi Kadesma melalui KBO Reskrim Iptu Benny Timor menegaskan kabar tersebut hanya isu belaka. “Ini hoax yang kemungkinan untuk meresahkan warga. Karena memang kami tidak menerima laporan seperti apa yang disebutkan dalam pesan tersebut,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar