Usulan agar jangka waktu penyaluran tunjangan kesra guru dan tenaga kependidikan wiyata bakti (WB) di Kabupaten Banyumas dipercepat, akhirnya mendapatkan persetujuan. Penyaluran tunjangan tersebut dipastikan akan dilakukan setiap tiga bulan sekali dan telah ditetapkan ke dalam peraturan bupati.
Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Edy Rahardjo mengungkapkan, pemkab menginginkan agar tunjangan kesra yang dialokasikan bagi guru dan tenaga kependidikan bisa segera dinikmati tanpa harus menunggu terlalu lama.
Diakui sebelumnya penyaluran kesra yang dilakukan setiap enam bulan sekali atau satu semester dinilai terlalu lama. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan mengusulkan agar penyalurannya bisa lebih dipercepat, yakni setiap tiga bulan sekali. Misalnya untuk alokasi Januari-Maret, penyalurannya dilakukan April. Demikian pula untuk alokasi berikutnya.
Mekanisme penyaluran seperti ini hampir sama seperti dalam penyaluran tunjangan profesi guru. Salah satu tenaga kependidikan di SD negeri di Kabupaten Banyumas, Risa mengaku senang dengan adanya pemberian tunjangan kesra bagi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang selama ini masih berstatus sebagai tenaga honorer.
Selama ini honor yang diterima masih sangat kecil dan jauh bila dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh guru yang sudah berstatus sebagai pegawai negeri. ”Tunjangan kesra memang layak diberikan kepada guru maupun tenaga kependidikan yang masih berstatus sebagai tenaga wiyata bakti.
Di saat beban kerjanya yang cukup besar, pemberian kesra ini menjadi kabar yang menggembirakan,” jelas dia. Edy menambahkan, anggaran yang dibutuhkan untuk membayar kesra guru wiyata bakti jenjang SD dan SMP negeri tahun ini mencapai Rp 11.613.200.000.
Sedangkan anggaran kesra untuk tenaga kependidikan jenjang SD dan SMP negeri sebesar Rp 2.719.200.000. Jumlah guru WB yang akan menerima kesra tahun ini sebanyak 2.204 orang, sedangkan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 1.059 orang. Mereka bertugas di SD dan SMP negeri.http://berita.suaramerdeka.com
Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Edy Rahardjo mengungkapkan, pemkab menginginkan agar tunjangan kesra yang dialokasikan bagi guru dan tenaga kependidikan bisa segera dinikmati tanpa harus menunggu terlalu lama.
Diakui sebelumnya penyaluran kesra yang dilakukan setiap enam bulan sekali atau satu semester dinilai terlalu lama. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan mengusulkan agar penyalurannya bisa lebih dipercepat, yakni setiap tiga bulan sekali. Misalnya untuk alokasi Januari-Maret, penyalurannya dilakukan April. Demikian pula untuk alokasi berikutnya.
Mekanisme penyaluran seperti ini hampir sama seperti dalam penyaluran tunjangan profesi guru. Salah satu tenaga kependidikan di SD negeri di Kabupaten Banyumas, Risa mengaku senang dengan adanya pemberian tunjangan kesra bagi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang selama ini masih berstatus sebagai tenaga honorer.
Selama ini honor yang diterima masih sangat kecil dan jauh bila dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh guru yang sudah berstatus sebagai pegawai negeri. ”Tunjangan kesra memang layak diberikan kepada guru maupun tenaga kependidikan yang masih berstatus sebagai tenaga wiyata bakti.
Di saat beban kerjanya yang cukup besar, pemberian kesra ini menjadi kabar yang menggembirakan,” jelas dia. Edy menambahkan, anggaran yang dibutuhkan untuk membayar kesra guru wiyata bakti jenjang SD dan SMP negeri tahun ini mencapai Rp 11.613.200.000.
Sedangkan anggaran kesra untuk tenaga kependidikan jenjang SD dan SMP negeri sebesar Rp 2.719.200.000. Jumlah guru WB yang akan menerima kesra tahun ini sebanyak 2.204 orang, sedangkan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 1.059 orang. Mereka bertugas di SD dan SMP negeri.http://berita.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar