Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan, MID (22), penyerang polisi di Mapolres Banyumas diketahui merupakan simpatisan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Diduga, MID ingin balas dendam karena polisi menangkap terduga teroris di Lamongan dan Tuban yang juga merupakan anggota JAD.
"Dimungkinkan serangan balasan, kita patut waspada itu," ujar Awi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Polisi, kata Awi, juga mengungkap adanya komunikasi antara MID dan Karno (19), salah seorang terduga pelaku teror yang tewas di Tuban, Jawa Timur, melalui pesan singkat.
(Baca: Ditemukan, Panci Diduga Bom hingga Atribut ISIS di Rumah Penyerang Polisi Banyumas)
Awi mengatakan, hingga saat ini penyidik masih mendalami seberapa jauh kaitan MID dan dua peristiwa penangkapan teroris di Lamongan dan Tuban.
"Tim juga masih mendalami apa betul ada benang merah dari instruksi pimpinan JAD di sana. Apa betul mereka lakukan serangan balasan," kata Awi.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menyebut pelaku penyerangan markas Polres Banyumas diketahui intensif menjalin komunikasi dengan sejumlah terpidana teroris yang mendekam di sejumlah LP di Jawa Tengah.
"Mereka berkomunikasi dengan yang ada di LP, dengan membesuk dan sebagainya," kata Condro.
Atas berbagai serangan terhadap kepolisian, Condro memerintahkan seluruh jajarannya untuk selalu waspada.
Ia mengatakan, Jemaah Ansharut Daulah (JAD) gencar menyerukan serangan balasan kepada polisi.
(Baca: Polisi: Penyerang Mapolres Banyumas Berkomunikasi dengan Terduga Teroris Tuban)
Sebelumnya, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor.
Ia menabrakkan kendarannya ke arah Aiptu Ata Suparta. Kemudian pelaku menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
http://nasional.kompas.com
Diduga, MID ingin balas dendam karena polisi menangkap terduga teroris di Lamongan dan Tuban yang juga merupakan anggota JAD.
"Dimungkinkan serangan balasan, kita patut waspada itu," ujar Awi di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (12/4/2017).
Polisi, kata Awi, juga mengungkap adanya komunikasi antara MID dan Karno (19), salah seorang terduga pelaku teror yang tewas di Tuban, Jawa Timur, melalui pesan singkat.
(Baca: Ditemukan, Panci Diduga Bom hingga Atribut ISIS di Rumah Penyerang Polisi Banyumas)
Awi mengatakan, hingga saat ini penyidik masih mendalami seberapa jauh kaitan MID dan dua peristiwa penangkapan teroris di Lamongan dan Tuban.
"Tim juga masih mendalami apa betul ada benang merah dari instruksi pimpinan JAD di sana. Apa betul mereka lakukan serangan balasan," kata Awi.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menyebut pelaku penyerangan markas Polres Banyumas diketahui intensif menjalin komunikasi dengan sejumlah terpidana teroris yang mendekam di sejumlah LP di Jawa Tengah.
"Mereka berkomunikasi dengan yang ada di LP, dengan membesuk dan sebagainya," kata Condro.
Atas berbagai serangan terhadap kepolisian, Condro memerintahkan seluruh jajarannya untuk selalu waspada.
Ia mengatakan, Jemaah Ansharut Daulah (JAD) gencar menyerukan serangan balasan kepada polisi.
(Baca: Polisi: Penyerang Mapolres Banyumas Berkomunikasi dengan Terduga Teroris Tuban)
Sebelumnya, seorang pria bercadar dan mengenakan pakaian serba hitam mendatangi Mapolres Banyumas dengan mengendarai sepeda motor.
Ia menabrakkan kendarannya ke arah Aiptu Ata Suparta. Kemudian pelaku menyerang Bripka Karsono yang berusaha menolong Aiptu Ata Suparta.
http://nasional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar