Selasa, 24 November 2015

Dinkes Tanggung Biaya Perawatan Siswa Salah Imunisasi

Dinas Kesehatan Pemkab Banyumas menyatakan, siap membantu menanggung biaya perawatan Soultan Danu Albar (8), siswa kelas 2 SD Kranji Kecamatan Purwokerto Timur, yang mengalami sakit parah setelah menerima imunisasi jenis Tektoid Tetanus (TT), Rabu pekan lalu di sekolahnya. Sejak Sabtu lalu hingga Selasa (24/11), siswa tersebut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Purwokerto.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan Sadiyanto mengatakan, pihaknya sudah minta kepada keluarga tidak perlu memikirkan biaya perawatan selama di rumah sakit. Menurutnya, secara ketentuan memang tidak ada istilah biaya ditanggung dinasnya, Tindakan yang dilakukan dinas kesehatan sebagai bentuk perhatian kepada keluarga. “Masalah biaya tidak perlu dipikirkan. Yang penting ditangani supaya cepat sehat. Ini saya sampaikan saat ketemu langsung kepada kedua orang tuanya di rumah sakit,” katanya.

Terkait hasil pemeriksaan sementara tim dinkes, kata dia, hasilnya baru bisa diketahui tiga hari. Hasil pemeriksaan dan pemantauan sudah dilaporkan Komda Jateng Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kemungkinan si pasien terkena Stevens Johnson Syndrome, dia mengatakan, bisa saja mengarah ke sana. Namun sesuai kode etik, pihaknya tidak bisa mempublikasikan hasil diagnosa penyakit si pasien.

Orang tua pasien, Robi Sofian mengapresiasi niatan pihak dinkes melakukan pengecekan dan menegok ke rumah sakit. Termasuk berkomitmen tetap membantu biaya pengobatan karena runtutan kejadian tersebut setelah anaknya menerima imunisasi di sekolah. “BPJS kesehatan saya ada, tapi kalau pihak dinkes mau bertanggungjawab, dari keluarga menerima dengan baik. Mereka minta pihak keluarga tidak perlu mikirkan biaya,” katanya.

Sementara hasil diagnosa pihak RSI, dokter spesialis anak menyebutkan, untuk bintik-bintik yang ada di badan jenisnya cacar kering. Sedangkan untuk mata, katanya terjadi peradangan mata. Sedangkan kondisi mulut hidung dan sesak napas tidak ada kaitannya dengan cacar. “Sementara tim medis RSI mengindikasikan mengarah seperti terkena Stevens Johnson Syndrome (SJS) atau alergi obat, cirinya mulut, hidung dan mata mengalami luka, taoi kata dokter tidak separah ini. Dokter sejauh ini masih melakukan observasi sampai sekarang,” ujarnya.

suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar