Bagi warga yang sudah rekam e-KTP dan datanya masuk ke server pusat, akan memperoleh surat keterangan pengganti dilengkapi foto serta barcode secara otomatis dicetak.
Namun jika data belum masuk, akan menerima surat keterangan dengan foto yang ditempel secara manual. Dengan adanya dua surat keterangan yang berbeda, diharapkan warga bisa mengetahui bahwa perekaman data sudah sampai ke pusat atau belum. Meski begitu, kebijakan itu sempat dipertanyakan warga karena memingungkan. Salah satu warga Ajibarang, Gatot mengatakan, saat ini dia belum memperoleh e-KTP walaupun sudah rekam dari satu bulan yang lalu. Karena ada keperluan, dia kemudian meminta surat keterangan pengganti EKTP ke pihak kecamatan. Namun dia smepat bingung lantaran surat keterangan harus ditempeli foto. “Awalnya saya bertanya-tanya, kenapa surat keterangan harus ditempel foto. Padahal tetangga saya saat minta surat keterangan, fotonya langsung tercetak di dalam surat keterangan,”ujarnya. Ternyata setelah saya tanyakan ke pihak kecamatan, rekam data miliknya belum masuk ke server.
Namun jika data belum masuk, akan menerima surat keterangan dengan foto yang ditempel secara manual. Dengan adanya dua surat keterangan yang berbeda, diharapkan warga bisa mengetahui bahwa perekaman data sudah sampai ke pusat atau belum. Meski begitu, kebijakan itu sempat dipertanyakan warga karena memingungkan. Salah satu warga Ajibarang, Gatot mengatakan, saat ini dia belum memperoleh e-KTP walaupun sudah rekam dari satu bulan yang lalu. Karena ada keperluan, dia kemudian meminta surat keterangan pengganti EKTP ke pihak kecamatan. Namun dia smepat bingung lantaran surat keterangan harus ditempeli foto. “Awalnya saya bertanya-tanya, kenapa surat keterangan harus ditempel foto. Padahal tetangga saya saat minta surat keterangan, fotonya langsung tercetak di dalam surat keterangan,”ujarnya. Ternyata setelah saya tanyakan ke pihak kecamatan, rekam data miliknya belum masuk ke server.
Kasubbag Pelayanan Kecamatan Ajibarang Tamsi mengatakan, saat ini surat keterangan pengganti e-KTP ada dua jenis yaitu surat keterangan yang langsung tercetak beserta foto dan barcode dan yang ditulis secara manual mulai dari nomor surat sampai nama, alamat lengkap. Hal itu menunjukan bahwa data rekam warga ada yang sudah sampai pusat dan belum. “Untuk surat keterangan yang tercetak secara otomatis menunjukkan barcode, foto dan data karena data rekam sudah ke server pusat. Namun jika belum, kami tulis secara manual dan fotonya juga ditempel bukan hasil print surat keterangan,”jelasnya, Kamis (13/10). Dia berharap dengan adanya dua surat keterangan tersebut, surat keterangan pengganti e-KTP dapat diketahui oleh masyarakat. “Semoga masyarakat mengetahui dan tidak bertanya-tanya karena adanya perbedaan tersebut. Kami sudah lakukan sosialisasi dan sampai saat ini warga yang mendapatkan bisa menerima,”jelasnya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id
Sumber: http://radarbanyumas.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar