Selasa, 29 November 2016

Petugas Langsung Tambal Jalan Rusak yang Ditanam Pohon Pisang di Banyumas




Tim dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR langsung bergerak cepat mengerahkan personel untuk menambal lubang pada jalan di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Warga sempat menanam pohon pisang sebagai bentuk protes.
"Untuk saat ini kami belum bisa memberikan kenyamanan (pengguna jalan), hanya aman saja untuk pengguna jalan," kata PPK Preservasi Jalan Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) I Jateng Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Djoko Satriyo kepada wartawan, Senin (28/11/2016).
Menurut Djoko, tercatat 33,75 kilometer ruas jalan yang rentan mengalami kerusakan dari total panjang wilayah Jateng selatan yakni 120,3 kilometer.
Sedangkan untuk ruas Ajibarang-Purwokerto terdapat 5,9 kilometer dari total panjang 13,52 kilometr yang masuk kategori rawan lubang.
Khusus untuk ruas tersebut kita gunakan ekskavator mini dan 2 tim 'hajar' lubang," jelasnya.
Menurut Djoko, salah satu penyebab kerusakan jalan akibat alih fungsi saluran pembuangan air yang menjadi tempat pembuangan sampah. Intensitas curah hujan deras dan beban kendaraan truk juga ikut menjadi penyebab kerusakan jalan.
"Khusus Kabupaten Banyumas kami persiapkan 5 fleet alat UPR dan personel 'hajar' lubang. Meski mungkin masih ada lubang yang tercecer, kami upayakan dalam dua hari sudah tertutup," ujarnya. Detik.com

Berenang di Bendung Tajum, Remaja Tenggelam

Satu remaja bernama Sutarno (19) warga RT 3 RW 4 Desa Wlahar Kecamatan Wangon dikabarkan tenggelam saat bermain air di Bendung Gerak Tajum pada Minggu (29/11) pukul 14.00. Karena arus deras sampai pukul 19.45, warga dan tim evakuasi belum bisa turun ke sungai karena arus sungai Tajum sangat deras. Informasi yang diperoleh, korban pergi bersama dengan lima rekannya yaitu Gilang Permadi (16), Geston (15), Maruf (19), Krisfian (18) dan Irman Epriadi (16) yang merupakan warga Wlahar Kecamatan Wangon. Korban berenang bersama Gilang dan Geston, namun dua temannya berenang di tepi sungai sedangkan korban berenang di tengah sungai. Setelah kedua temannya terjun ke sungai, bisa kembali ke permukaan. Namun korban setelah terjun tidak muncul lagi ke permukaan dan kedua saksi langsung melaporkan ke warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Kapolsek Ajibarang AKP Supardi menjelaskan, setelah kejadian tersebut pihak Polsek Ajibarang bersama Muspika langsung turun ke lokasi kejadian. Pihaknya langsung mencari keterangan ke saksi dan keluarga korban dengan mendatangi rumahnya di Wangon. “Dari keterangan saksi, yaitu teman korban yang ikut dalam rombongan. Diketahui bahwa korban sudah diperingatkan oleh salah satu pemancing supaya jangan bermain-main di sungai tersebut. Namun ketiganya tidak menghiraukan yang menyebabkan satu orang tenggelam,”jelas Kapolsek. Sampai pukul 19.45, korban belum juga ditemukan. Tim evakuasi dari SAR, BPBD dan Tagana Banyumas belum bisa turun ke sungai karena arus sungai deras. Walaupun korban sudah sempat terlihat dari bendung pertama ke bendung kedua pada pukul 15.30. Namun di bendung kedua, korban belum juga muncul. “Sempat terlihat oleh orang yang sedang berada di lokasi, korban mengambang dan keluar dari bendung pertama namun kejadian yang begitu cepat korban sudah masuk bendung kedua dan sampai pukul 19.45, belum juga muncul. 

         Namun warga dan tim evakuasi masih berada di lokasi kejadian untuk memantau kondisi,”jelasnya. Koordinator Tagana Banyumas Ady Chandra mengatakan, tim di bagi menjadi dua yaitu di lokasi kejadian dan di wilayah Wangon. Sehingga jika terlihat korban muncul bisa langsung dikejar atau ditunggu di wilayah hilir. “Sementara pencarian dilanjutkan esok hari karena cuaca tidak mendukung dan waktunya sudah malam. Namun tim tetap konsen dalam pemantauan korban yang dimungkinkan masih berada bendung kedua,”jelasnya. Saksi kejadian Teguh (52) warga Wlahar mengatakan, korban pergi dari rumah bersama dengan lima temannya untuk ganti oli motor di Ajibarang. Usai ganti oli, ke enam remaja tersebut langsung menuju ke Bendung Tajum. Namun, tiga remaja termasuk korban turun ke bawah sungai untuk bermain air. “Dua temannya bermain air di sungai namun dekat tepian, sedangkan korban mengambil tempat untuk bermain dengan terjun ke air di tengah sungai. Usai terjadi korban tenggelam, kedua temannya yang ikut berenang langsung naik ke atas dan melaporkan kejadian tersebut,”jelasnya. Sementara itu, salah satu keluarga korban terlihat histeris saat mendatangi TKP. Korban sempat tak sadarkan diri usai melihat lokasi tersebut. Namun akhirnya dibawa kembali ke rumah.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Antisipasi 212, Banyumas Kerahkan Ratusan Personel Gabungan dan Dekati Armada Bus

yang terjadi belakangan ini memang menuntut kedewasaan banyak pihak. Harus dimaklumi jika semua pun menjadi cukup sibuk. Di Banyumas, sebanyak 750 personel pasukan pengamanan gabungan Polri, TNI, Satpol PP dan Dinhubkominfo, disiapkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan pada 2 Desember mendatang.
Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan SH SIk MHum menyatakan, pada konsepnya unjuk rasa tidak dilarang. Namun, masyarakat Banyumas dihimbau untuk tidak turut serta berangkat ke ibu kota melakukan aksi. Menurutnya, masyarakat Banyumas boleh saja melakukan unjuk rasa tapi dengan catatan digelar di Banyumas. Pihaknya siap memfasilitasi unjuk rasa yang digelar di Banyumas. Namun, untuk mengantisipasi adanya masyrakat yang bergabung ke Jakarta, pihaknya sudah melakukan soft approach. Evaluasi, juga dilakukan antar Forkompinda Banyumas. “Pendekatan mulai Soft Approach sampai Hard Approach. Kami akan melakukan kewenangan kepolisian, kepada masyarakat yang bertindak melebihi aturan undang-undang,” jelasnya. Terkait transportasi, Gidion menyatakan meminta kepada pihak terkait untuk menerbitkan larangan alat transportasi yang digunakan secara masif. Hal itu, sebagai upaya pencegahan penggunaan armada bus atau angkutan lainnya, untuk membawa massa ke Jakarta. “Ini bukan langkah politis, kita tidak bicara politik, ini murni demi melindungi orang per orang masyarakat Banyumas,” paparnya. Sementara itu Dandim 0701/Banyumas Letkol. Inf. Erwin Ekagita Yuana menyatakan, sebelum aksi 2 Desember mendatang, pihaknya mengajak masyarakat Banyumas untuk kembali menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hingga kemarin, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memang berencana akan mengirim surat kepada pemilik armada angkutan. 

            Ini terutama berkaitan dengan aksi 2 Desember mendatang. “Saya berencana mengirim surat ke pemilik armada yang ada di Banyumas,” katanya usai memimpin apel konsolidasi dalam rangka mengawal kebhinekaan di halaman Mapolres Banyumas, Senin (28/11) kemarin. Menurutnya, pemkab bersama jajaran Forkompinda lainnya juga sudah melakukan pendekatan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ormas-ormas agama di Banyumas. Pihaknya juga sudah mengimbau agar umat Islam di Banyumas tidak berangkat ke Jakarta. Sejauh ini beberapa ormas agama dan tokoh agama sudah ada yang bersedia tidak berangkat. Namun ada sejumlah warga yang kemungkinan tetap berangkat, terutama yang tidak mengatasnamakan organisasi agama. “Kita sifatnya hanya mengimbau agar aksi dilakukan di Banyumas saja, sehingga tidak perlu ke Jakarta. Harapannya Banyumas juga tetap adem ayem, ” ujarnya. Senin sore kemarin, Bupati Banyumas juga menemui beberapa perwakilan dari Muhammadiyah yang rencananya juga akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 2 Desember nanti. FUI Banyumas Raya Tetap ke Jakarta Sementara, Forum Umat Islam (FUI) Banyumas Raya tetap akan memberangkatan massa ke Jakarta. “Niatan kami bergabung dalam unjuk rasa di Jakarta 2 Desember, murni untuk membela keyakinan bahwa Alquran sebagai pedoman agama kami. 

           Dan ini tidak ada kaitannya dengan politik, apalagi dikait-kaitkan dengan isu makar,” kata Koordinator Aksi, Fuad Sirojuddin Yahya ST, Senin (28/11). Menanggapi himbauan agar aksi dilakukan di daerah saja, ia mengatakan pihaknya akan tetap mengambil bagian dari perjuangan membela islam baik di Jakarta maupun di Purwokerto. Menurutnya, sebagai kepala daerah, bupati berhak untuk melakukan himbauan tersebut. Namun pihaknya akan tetap berangkat, meski tidak ada armada yang mau menerima. Dia mengaku sementara ini telah menyiapkan 10 bus. Diperkirakan massa umat muslim yang bakal berangkat sekitar 500 orang. “Beberapa perusahaan otobus (PO) yang sudah disewa di beberapa daerah dilarang pihak kepolisian memberangkatkan massa umat muslim ke Jakarta. Kalau di sini, insyaallah, bus yang kita pakai sudah fiks karena mereka juga mendukung perjuangan ini,” tandasnya. Terkait rencana keberangkatan tersebut, lanjut dia, juga sudah dikomunikasikan atau diinformasikan kepada pihak kepolisian, pemkab atau melalui Forkompinda. Pihaknya selama ini juga selalu komunikatif dan ikut mendukung kegiatan yang ada di Banyumas. Sementara untuk aksi damai di Purwokerto, tambah dia, bakal dilakukan seperti aksi sebelumnya. 

          Adapun jumlah massanya juga tidak berbeda dari aksi sebelumnya, yakni sampai seribu orang. “Elemen yang bergabung masih yang dulu tapi ada tambahan, karena kemarin kita hanya dari Banyumas saja, tapi sekarang kita gabungan dari Banyumas raya,” tambahnya. Di bagian lain, Ketua DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Purbalingga, Amin RH mengatakan, selama ini secara organisasi dari tingkat bawah sampai atas tidak menjadi salah satu peserta aksi, termasuk yang dilakukan 4 November lalu. Jika ada yang mengikuti aksi, itu dinilai dari individu dan bukan atas perintah organisasi. “Justru dari pusat memperbolehkan HTI menggelar diskusi antar tokoh umat, majelis taklim dan ormas lainnya. Kami sudah merencanakan pada Rabu (30/11) bakal menggelar diskusi itu,” kata Amin, Senin (28/11). Sedangkan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga, Ali Sudarmo juga mengaku belum ada perintah dan rencana kegiatan 2 Desember itu. Misalpun ada, tentunya pengurus Muhammadiyah akan ditembusi.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Genangan Menghantui Martadireja I Purwokerto

Genangan lantaran draenasi buruk masih menghantui sejumlah wilayah di Purwokerto. Seperti Jalan Martadireja I, Purwokerto mislanya. Sejak hujan lebat beberapa bulan lalu, genangan air sering melanda jalan tersebut.


Warga Purwokerto Selatan, Widi Astuti mengatakan, sering merasa kesulitan jika melewati Jalan Martadireja I setelah hujan. Pasalnya, air hujan kerap meluap hingga jalan. “Kadang sudah pelan-pelan, tapi ada mobil lewat jadi kecipratan,” katanya yang dalam melakukan aktivitas mengendarai motor. Menyiasati hal tersebut, Widi memilih jalan memutar. Meskipun sedikit lebih jauh untuk menuju tempat kerjanya di daerah Dukuh Waluh, tetapi tetap dijalani dari pada pakaiannya basah. “Sampai tempat kerja jadi lebih lama, tapi tidak apa-apa dari pada baju jadi kotor dan basah,” ujar Widi. Sementara, Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) Kabupaten Banyumas, Widodo Sugiri menuturkan, pihaknya sedang melakukan survey sejak dua tahun lalu. Namun, sulit menentukan arah aliran airnya. Hingga Jumat (25/11), pihak DCKKTR Kabupaten Banyumas masih melakukan survey untuk membuat drainase baru. “Sementara ini kami buat sumur resapan dulu di trotoar, untuk mengurangi genangan di jalan,”tuturnya. Dengan kontruksi Jalan Martadireja, DCKKTR Banyumas akan mengajukan perencanaan untuk tahun depan untuk membuat drainase baru. Saat ini tengah dipantau kontruksi jalannya. Sebab, untuk jalan di bagian barat posisinya lebih rendah dari pada jalan Kali Putih, serta dari arah MAN 1 Purwokerto menuju barat ada cekungan. “Kalau dialihkan aliran airnya, ada tanjakan sedikit jadi sulit,” Kata Giri.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Rabu, 23 November 2016

Penggantian Paving jalan Garuda, sebagai akses utama wilayah RW 5 dan 6 Kelurahan Grendeng




Sesuai dengan rencana kegiatan BKM, Proses perbaikan jalan dengan pemasangan Paving Bock di jalan garuda sudah mulai di kerjakan, di perkirakan 1 minggu lagi jalan tersebut sudah dapat di lalui kendaraan bermotor, baik sepeda motor atau mobil, jalan garuda adalah akses jalan utama warga di wilayah RW 5 dan RW 6..







Gaji Honorer Harus Sesuai UMK

Upah Minimum Kabupaten (UMK) Banyumas tahun 2017 dipastikan naik sebesar 8,25 persen. Dari tahun 2016 Rp 1.350.000 menjadi Rp 1.461.400 untuk UMK 2017. Kenaikan tersebut berdasarkan surat Keputusan Gubernur bernomor 560/50 Tahun 2016 tertanggal 21 November 2016 kemarin.

Menindaklanjuti keputusan gubernur tersebut, Dinsosnakertrans Banyumas segera melakukan sosialisasi. Kepala Bidang Hubungan Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyumas, Suwardi mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat perusahaan dan juga masyarakat umum. “Tanggal 1 Desember nanti, kita akan melangkah untuk melaksanakan sosialisasi. Yang diundang dari perusahaan baik itu HRD maupun owner, Serta SKPD terkait. Kita mengundang SKPD, biar mereka tahu UMK-nya Kabupaten Banyumas, sehingga nanti tenaga-tenaga honorer upahnya ya minimal sesuai dengan UMK,” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (22/11). 

           Suwardi mengatakan, sosialisasi akan dilakukan oleh pemerintah bersama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Banyumas. Menurutnya, sosialisasi dilakukan secara sampling, dari 1032 perusahaan yang terdaftar di Banyumas, akan diambil sekitar 200 perusahaan. Sementara sisanya akan melalui surat. “Setelah sosialisasi kita monitor prakteknya di lapangan seperti apa,” ujar dia. Lebih lanjut dia mengatakan, apabila dalam sosialisasi ada perusahaan yang keberatan untuk melaksanakan UMK, sesuai pesan dari Disnakertrans Provinsi, maka perusahaan tersebut akan diberi waktu untuk mengajukan penangguhan paling lambat 10 hari sebelum berlakunya UMK baru. “Jadi batasnya tanggal 21 Desember nanti, permohonan penangguhan harus sudah diterima ditempat kita. Karena jam 15.30 harus sudah berada di Dinas Provinsi, jadi sampai ke kita sebaiknya sebelum jam itu,” katanya. Sementara apabila dalam prakteknya, tambah dia, ada perusahaan yang tetap membandel untuk menerapkan UMK sesuai ketentuan, maka akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku. “Apabila nanti tidak melaksanakan UMK, ya jelas itu oleh undang-undang akan dikenakan sanksi,” pungkasnya. 
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

2017, Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto Steril PKL

Pemkab Banyumas akan mencoba lagi. Targetnya tahun 2017, sepanjang Jalan Jenderal Soedirman akan steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Termasuk PKL sekitar Pasar Wage yang sudah berkali-kali akan ditertibkan. Bahkan sejak zamanya Bupati Aris Setiono. Namun, selalu gagal.

         Kepala Seksi Penataan dan Pengendalian PKL Disperindagkop Kabupaten Banyumas, Sarikin mengklaim saat ini hanya ada 22 PKL di Jensoed sekitar Pasar Wage. Mereka aka direlokasi ke Pratista Harsa. Saat ini rencana tersebut masih dalam tahap sosialisasi dengan PKL. “Target 2017 harus sudah selesai dan Jendsud harus steril dari PKL. Mereka (PKL) akan kita buatkan shelter PKL di Pratistha Harsa,” kata dia, kemarin. Menurutnya relokasi tersebut lebih mengedepankan manusiawi, sebelum memindahkan atau relokasi Pemkab Banyumas juga sudah menyiapkan lokasi yang akan ditempati. Untuk persiapan relokasi tersebut, lanjut dia, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pengurus paguyuban PKL di Jalan Jendsoed. “Kita berharap, Jendsoed menjadi kawasan bebas PKL dan kawasan tertib lalulintas. Sehingga wahana Tata Negara harapannya bisa kita raih kembali,” ujarnya. Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL serta Perbup Nomor 14 Tahun 2011 tentang Lokasi, Waktu, Ukuran, Bentuk, Sarana dan Tatacara Berjualan, sepanjang kawasan Jalan Jensoed tidak diperbolehkan untuk berjualan PKL. 

          Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Jensoed, Dede Yayat mengaku, sampai saat ini belum ada sosialisasi resmi dari dinas terkait. Sejauh ini para pedagang hanya mendengar rencana relokasi PKL Jensoed dari mulut ke mulut. “Kalau masalah itu belum ada sosialisasi, kami sudah mendengar, tapi belum ada komunikasi. Kami akan menunggu sosialisasi dulu dari pemkab, tergantung dari pemkab, rencana penataannya akan seperti apa,” katanya, terpisah. Dia mengatakan, saat ini sikap para pedagang menolak direlokasi ke tempat lain. Namun sikap itu dapat berubah apabila rencana relokasi tersebut menguntungkan para pedagang. “Sikap kami dari dulu seperti itu (menolak, red). Tergantung nanti pemkabnya, kalau pemberdayaan (PKL), nanti akan kami pertimbangkan. Kalau pedagang yang penting bisa maju jualannya,” ujar dia. Dia menginginkan rencana relokasi disusun dengan matang, termasuk mempertimbangkan risiko yang kemungkinan dihadapi para pedagang. Ia berharap pemkab dapat mencarikan alternatif lokasi berjualan yang strategis. “Kalau soal lokasi bisa di mana saja, tapi kami tidak mau asal pindah. Kalau dagangan kami (di tempat yang baru.red) tidak laku, bagaimana tanggungjawab pemkab? Ini yang perlu dibicarakan, karena kehidupan harus tetap berjalan,” ujar dia. Diketahui, saat ini tercatat sekitar 70 pedagang yang tergabung dalam paguyuban. Namun hanya sekitar 40an pedagang yang aktif berjualan. Mereka berjualan di lokasi tersebut sejak tahun 1990-an.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Senin, 21 November 2016

Kegiatan Pengukuran Ulang Tanah Banda Desa Kel Grendeng Oleh Tim Lelang Bengkok

Dalam rangka penyelamatan aset tanah sawah banda desa Kelurahan Grendeng yang berada di wilayah sumampir dan juga permintaan dari para penggarap sawah bengkok milik kelurahan grendeng, maka tim lelang bersama dengan perangkat Kelurahan Grendeng yang di dampingi oleh warga sumampir dan para penggarap wilayah tersebut mengadakan peninjauan dan pengukuran ulang tanah tersebut, 

Pemanfaatan tanah bengkok ini ada yang di gunakan untuk persawahan, untuk kolam ikan, tanaman jagung, tanaman palawija dan juga ada yang di gunakan untuk perkebunan pisang, hasil dari peninjauan dan pengukuran ulang ini, hampir  semua tanah bengkok kelurahan grendeng yang berada di sumampir di manfaatkan sepenuhnya oleh penggarap / penyewa.




















Kamis, 17 November 2016

Material Pengaspalan Jln Kenanga Kel Grendeng Sudah Mulai Menumpuk


Sesuai dengan harapan warga Kelurahan Grendeng wilayah RW 1,2 dan 3 yaitu pengaspalan kembali jalan kenanga akhirnya terealisasi, di beritahukan kepada para pengguna jalan agar berhati - hati karena terdapat tumpukan material, untuk kendaraan roda empat atau mobil tidak bisa lewat





Jalan Gunung Selamet Kel Grendeng Terendam Air Karena Saluran Drainase Tidak Berfungsi Maximal



Di akibatkan karena hujan yang cukup besar dan jaringan darinase di jalan Gunung selamet yang baru di perbaiki tersebut tidak berfungsi maximal maka jalan gunung selamet dan wilayah RW 6 Terkena dampaknya, banyak kendaraan bermotor yang harus berhati - hati karena tinggi permukaan air di jalan tersebut sampai 20 cm lebih.









Rabu, 16 November 2016

Kalender event Dinporabudpar tahun 2017


Saeful Anwar, Anak Petani dar Kalibagor Banyumas yang Berhasil Masuk Akademi Militer

Cita-citanya menjadi tentara akhirnya tercapai dengan lolos menjadi salah satu dari 250 calon prajurit, dengan menyingkirkan 10 ribu pendaftar di seluruh Indonesia. Meski bersuka cita, putra kedua dari pasangan Nawir dan Sainah warga Srowot Kecamatan Kalibagor ini sedih saat pengumuman. Pasalnya, saat pengumuman orang tua tidak bisa hadir sementara semua teman-temannya yang diterima didampingi oleh orang tua masing-masing. Gara garanya, saat itu, Saeful tidak mempunyai pulsa.

Menyingkirkan 10 ribu pesaing dari seluruh Indonesia dengan peringkat 31 dari 250 calon taruna-taruni yang terpilih menjadi prestasi tersendiri bagi Saeful Anwar. Dia masuk dan menjalani pendidikan di Akademi Militer Angkatan Darat Magelang sejak bulan Agustus lalu. Bahkan dalam pendidikan, ia menjadi terbaik ketiga dalam jasmani yaitu lari. Saeful mengaku tidak minder walaupun orang tuanya hanya seorang petani. Ia bertekad dengan motivasi tinggi untuk menjadi tentara dan diterima di Akmil. “Sejak kecil saya sudah bercita-cita ingin masuk militer. Walaupun saat itu tidak mengetahui apakah akan masuk Tamtama, Bintara atau Akmil. Sampai SMA, akhirnya saya memilih akan masuk Akmil dan Alhamdulillah sekali mendaftar diterima,”jelas Saeful saat cuti dan berkunjung ke rumah pelatih Jasmani dalam persiapan masuk Akmil Sertu Hidayat di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok pada Jumat (11/11) kemarin. Sejak mengetahui Tamtama, Bintara dan Akmil, Saeful mengaku mantap memilik Akmil. Sehingga menjadi pramuka di sekolahnya ia juga ikut Pramuka Wira Kartika Kodim 0701/Banyumas. 

          Sejak ikut pramuka tersebut ia bertemu dengan Sertu Hidayat dan digembleng oleh Sertu Hidayat terutama untuk persiapan jasmani mulai dari renang, lari atau latihan fisik lainnya. “Sejak saat itu, saya digembleng karena saya sudah mempunyai impian menjadi tentara dan masuk lewat Akmil. Terus saya dilatih sampai akhirnya dalam seleksi Jasmani juga menjadi peringkat 3 dalam lari,”jelas Saeful yang sejak tanggal 9 Agustus lalu masuk menjalani pendidikan. Namun, lolosnya Saeful ke Akmil mempunyai cerita pilu. Saat pengumuman lolos menjadi Calon Taruna Akmil, ternyata hanya keluarga Saeful Anwar yang tidak hadir. Walaupun sudah ada surat dari Mabes TNI melalui Koramil Kalibagor dan sudah disampaikan ke orangtua, namun orang tua Saeful Anwar tidak begitu percaya karena belum dihubungi langsung oleh anaknya. “Saat itu saya tidak punya pulsa, ditambah lagi hp mati. Yang lebih membuat sedih, saya hanya ingat nomor hp kakak saya, namun saat dihubungi dengan hp milik pendamping saya ternyata nomor hpnya tidak aktif.




Padahal saya hanya diberi waktu sebentar untuk menghubungi keluarga supaya pas pengumuman datang ke Akmil. Walaupun sudah ada pemberitahuan berupa surat dari Mabes ke keluarga ternyata keluarga saya tidak mantap karena sebagai anak belum menghubungi secara langsung,”tutur anak kedua dari dua saudara tersebut. Praktis, saat pengumuman kelulusan tersebut ia tidak bisa bertemu keluarga. Namun salah satu pendamping langsung menghampiri dirinya dan memberikan suport supaya dirinya dianggap sebagai keluarga kemudian memberinya semangat. “Alhamdulillah setelah tiga bulan pendidikan kemudian tanpa kontak dengan keluarga, saat pengukuhan dari calon Taruna Akmil menjadi Prajurit Taruna Akmil, keluarga yaitu dua orang tua serta kakaknya datang ke Magelang. Walaupun latar belakang keluarga saya merupakan petani, masuk menjadi prajurit Akmil tidak membayar. Akan saya jalani amanah ini dengan membawa nama baik keluarga, kesatuan serta bangsa Indonesia,” pungkas Saeful yang sudah bertemu dengan Danrem, Bupati, Kapolres, Dandim dan pihak sekolah tersebut dalam masa cuti di Banyumas
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Detail Engineering Design Underpass Jensud Ditarget Selesai Akhir Tahun, 2017 Fokus Pembangunan Fisik

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Underpass Jalan Jenderal Soedirman (Jensud), terus dikebut. Hal ini berkaitan dengan rencana realisasi pembangunan fisik underpass pada awal 2017 mendatang.

2017 Fokus Pembangunan Fisik Radar BanyumasSENIN, 14 NOVEMBER 2016 PURWOKERTO – Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Underpass Jalan Jenderal Soedirman (Jensud), terus dikebut. Hal ini berkaitan dengan rencana realisasi pembangunan fisik underpass pada awal 2017 mendatang. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas, menargetkan DED selelasi paling lambat akhir tahun ini. “Kemarin sudah kita paparkan di Kementerian Perhubungan hasil FS (Feasibility Study atau studi kelayakan, red) itu, sehingga sekarang lanjut ke proses penyusunan DED. Paling tidak membutuhkan waktu sekitar sebulan,” kata Kepala Dinas SDABM Banyumas, Irawadi, kemarin. Irawadi menjelaskan, dalam studi kelayakan underpass Jalan Jenderal Soedirman, ada tiga alternatif desain yang diproyeksikan dapat diterapkan, yaitu underpass dibangun tepat di jalan eksisting saat ini, yang dilambangkan dengan huruf I. Kemudian desain dibangun di sisi selatan, dan berbelok sedikit sehingga terkesan membentuk huruf S, serta desain yang dibangun ke arah selatan, kemudian berbelok ke arah utara kembali menuju jalan eksisting yang terkesan membentuk huruf U. “Dari tiga rencana desain itu, yang dinilai paling menguntungkan dari berbagai sisi adalah desain yang berbentuk huruf U,” ungkapnya. Pertimbangan tersebut, di antaranya dari sisi biaya. Sebab desain yang membentuk huruf U hanya membutuhkan pembebasan lahan yang relatif lebih sedikit dibanding dengan desain berbentuk huruf S. 

          Sementara desain huruf I secara teknis, membuat underpass berpotensi memiliki kemiringan yang curam. Sebelumnya, pembangunan fisik underpass Jalan Jenderal Soedirman direncanakan dimulai tahun 2017 mendatang. Hal itu setelah pemerintah Kabupaten Banyumas dan pemerintah pusat, menjalin kesepakatan mengenai pembangunan underpass. Pembangunan rel ganda yang sudah berjalan, juga menjadi pertimbangan pembangunan underpass Jalan Jenderal Soedirman agar segera direalisasikan. MenurutIrawadi, untuk merealisasikan underpass tersebut, pemerintah pusat saat ini sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 22 miliar. “Pusat menyediakan anggaran sebesar Rp 22 miliar, namun penggunaannya, nanti bergantung dari desain underpassnya,” imbuhnya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Selasa, 15 November 2016

Realisasi Kegiatan BKM Kelurahan Grendeng

Setelah termin ke 1 Pengerjaan Kegiatan Pembangunan Ipal Komunal dan Jaringan, tahap ke 2 mengerjakan pengembalian fungsi jembatan, pengaspalan jalan cendrawasih dan pengecoran jalan sekitar drainase/ sungai dan rencana akan di lanjutkan dengan pengerjaan paving jalan Garuda