Jumat, 30 Desember 2016

Malam Tahun Baru, Alun-alun Purwokerto Steril Kendaraan

Menyambut malam pergantian tahun, lima titik keramaian di Purwokerto akan mendapat pengawasan ketat oleh petugas gabungan, salah satunya pemberlakukan rekayasa lalulintas. Kelima titik tersebut meliputi, Alun-alun Purwokerto, GOR Satria, Taman Andhang Pangrenan, Baturraden dan Alun-alun Banyumas. Khusus untuk ruas jalan menuju Alun-alun Purwokerto, bakal ditutup sejak sore hari.


“Untuk arah ke Alun-alun Purwokerto, dari Sawangan akan ditutup mulai pukul 18.00 WIB, tetapi nanti arah dari Palma juga akan kita batasi, penutupan kita lakukan pukul 20.00 WIB. Sedangkan dari Utara hanya untuk tamu undangan saja,” kata Kepala Seksi Keselamatan dan Penertiban Dinhubkominfo Banyumas, R Hermawan, Kamis (29/12). Sementara untuk titik keramaian lainnya, lanjut dia, akan diberlakukan satu arah, seperti di GOR Satria hanya boleh masuk dari arah barat dan keluar melalui arah timur. 

           Untuk Baturraden diterapkan seperti tahun lalu, satu arah dari selatan ke utara melalui jalur utama menuju Lokawisata Baturraden, sedangkan untuk arah balik akan dialihkan melalui jalur barat dan timur. Untuk Andhang Pangrenan juga bakal diterapkan satu arah, yakni dari arah utara ke selatan, untuk arah sebaliknya bakal ditutup. Sedangkan untuk ALun-alun Banyumas, rekayasa lalulintas masih melihat situasi saat malam tahun baru nanti. Karena rencananya bakal diselenggarakan acara dangdut. “Di Alun-alun Banyumas kita lihat situasi, karena disitu mau ada kegiatan dangdut. Kalau nanti terlalu padat, maka dari arah utara kita belokan ke kiri,” jelasnya. Ia mengatakan, pada malam pergantian tahun, Dinhubkominfo Banyumas juga akan menempatkan petugas di lokasi-lokasi keramaian dan akan mengaktifkan area traffic control system (ATCS) selama 24 jam. 

          “ATCS terus kita pantau agar lalulintas lebih mudah diarahkan, sehingga kepadatan kendaraan di jalan pasca pergantian tahun cepat teratasi. Untuk petugas sendiri kami siapkan sekitar 60 personil yang disebar di titik keramaian dan yang akan menjaga ATCS serta berpatroli,” jelasnya, kemarin. Menurutnya patroli dilakukan untuk mengetahui kondisi pasti jalanan pada saat malam pergantian tahun tersebut. Dengan demikian, bila ada konflik lalulintas namun tidak terpantau ATCS, dapat langsung ditangani. Sejauh ini lokasi yang telah dilengkapi dengan ATCS di Kota Purwokerto antara lain, di Simpang Gor Satria, Simpang Kebondalem, Simpang Suto Suman, Simpang Tanjung, serta sejumlah persimpangan jalan lain sepanjang Jalan Gerilya. Bupati Banyumas, Achmad Husein menegaskan rencana penutupan jalan, khususnya di beberapa titik yang ada di Purwokerto, menurutnya sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir saat malam perayaan tahun baru. Hal itu dilakukan untuk menghindarkan kemacetan di beberapa titik pusat keramaian yang bakal digunakan untuk hiburan warga. “Jalan Jenderal Soedirman nanti bakal ditutup dari simpang Palma sampai Sawangan. Jadi itu risiko dan konsekuensi yang harus diterima juga oleh sejumlah pengusaha di sepanjang jalan tersebut. Tidak ada kekhususan akses jalan dalam rekayasa lalu lintas pada malam tahun baru nanti.” katanya. Menurutnya, perayaan tahun baru sudah menjadi agenda rutin Kabupaten Banyumas, terutama untuk menyajikan hiburan kepada publik. Sehingga beberapa pengusaha yang terdampak harus menyesuaikan. 

           Meski begitu, Husein juga meminta agar pengusaha untuk tidak khawatir. Sebab, penutupan tersebut tidak dilakukan dalam waktu yang lama. Berkaitan dengan permasalahan kemacetan lalu lintas yang terjadi di depan Rita Supermall beberapa waktu lalu, bupati mengaku sudah melakukan evaluasi. Berdasarkan evaluasi, pihak manajemen Rita Supermall sejauh ini sudah cukup kooperatif dengan melakukan beberapa saran dan masukan untuk menyelesaikan kemacetan. “Sudah tiga hari sejak saya memanggil pihak Rita dan beberapa pihak terkait, jalan di depan Rita dan sekitar Alun-alun sudah tidak macet lagi,” jelasnya. Namun demikian, Pemkab Banyumas bakal tetap melakukan evaluasi terhadap rekayasa lalu lintas di jalur tersebut. Harapannya, ke depan masyarakat mendapat jaminan bahwa jalan tersebut tidak akan macet lagi seperti sebelumnya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Kamis, 22 Desember 2016

Peringati Hari Ibu, Mahasiswi Purwokerto Bagikan 1000 Bunga untuk Perempuan

Persatuan Mahasiswi Banyumas (Perwimas) punya cara tersendiri dalam memeringati hari ibu yang jatuh hari ini, Kamis, 22 Desember 2016.

Sekitar 50 anggota Perwimas membagikan seribu bunga kepada pengguna jalan perempuan , di jalan Jenderal Soedirman Purwokerto.

Perwimas gabungan perempuan dari berbagai organisasi mahasiswa, di antaranya, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

"Bagi seribu bunga ini untuk memeringati hari ibu. Kami ingin melihat para ibu tersenyum. Mereka telah berjasa melahirkan generasi penerus bangsa," kata Koordinator Perwimas, Fathonatul Munawaroh, Kamis (22/12).

Menurut Fathonah, pemilihan bunga untuk dibagikan memiliki pertimbangan tersendiri. Bunga yang memiliki karasteristik indah dan wangi diyakini sebaga tanda kasih sayang. Selain itu, bunga juga sangat disukai kaum hawa.

Di samping membagi bunga, ada gelaran pembacaan puisi, serta aksi teatrikal yang dimainkan oleh para peserta aksi.

Aksi para mahasiswi itu pun menarik perhatian pengguna jalan dan masyarakat sekitar untuk menonton aksi mereka.

"Kami berharap, masyarakat umum yang melihat bisa bertambah rasa kasih sayang mereka terhadap ibu dan keluarga," katanya.
sumber http://jateng.tribunnews.com/

Frustasi, Pelajar SMP Asal Banyumas Ditemukan Gantung Diri

Seorang pelajar SMP berusia 15 tahun berinisial A, ditemukan gantung diri di rumah kosong milik keluarga korban di Kecamatan Banyumas. Korban nekat mengakhiri hidupnya, Rabu (21/12) diduga lantaran frustasi. Su (46) salah seorang saksi menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Korban yang merupakan keponakannya, ditemukan dalam keadaan telungkup menghadap ke tanah dengan leher terjerat selang plastik.

“Sekitar pukul 10.40 saya datang ke rumah korban. Saat memarkir sepeda motor, saya melihat korban dalam kondisi telungkup menghadap ke tanah, setelah dilihat ada selang plastik mengikat di lehernya,” ujarnya. Mengetahui kejadian tersebut, dia berteriak meminta pertolongan warga. Sontak, warga yang mendengar teriakan itu, berdatangan dan berusaha memberikan pertolongan. “Ternyata korban sudah meninggal dunia, dan segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Banyumas,” tuturnya. Mendapati laporan tersebut, anggota Polsek Banyumas mendatangi lokasi kejadian bersama tim dokter Puskesmas Banyumas. Setelah petugas datang, korban dievakuasi dan selanjutnya diperiksa oleh tim medis. Kapolsek Banyumas AKP Samsuri SH menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri. Ada bekas luka lecet dan jeratan di leher korban. “Selang yang menjerat leher korban, diikatkan pada bambu penglari rumah. Hasil pemeriksaan menunjukkan, tidak ada tanda penganiayaan pada tubuh korban, dan ditemukan keluar darah dari lubang hidung akibat tekanan pembuluh darah, pada alat kelamin keluar air kencing dan feces di dubur,” ungkapnya. Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, ditemukan sebuah kursi kayu yang digunakan untuk berdiri mengikatkan selang ke penglari. Sebelum mengakhiri hidupnya, korban juga menuliskan sebuah surat yang ditulis di secarik kertas. “Kuat dugaan korban mengalami frustasi sehingga mengahiri hidupnya dengan gantung diri. Korban menulis sebuah pesan yang berbunyi ‘saya tidak mau merepotkan orang tua dan kakak lagi’, kertas tersebut ditemukan dekat tempat gantung diri korban,” paparnya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Dinhub Banyumas Pasang Audio Announcer di ATCS

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Kabupaten Banyumas tengah menyiapkan audio announcer atau pengeras suara di Area Traffic Control System (ATCS). Audio announcer tersebut untuk menegur pengendara kendaraan yang melanggar saat berhenti. Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (LLAJ) Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas, Achmad Riyanto mengatakan, alat itu merupakan bentuk evaluasi dari ATCS sebelumnya. Namun, pemasangan audio announcer ini belum ada di semua ATCS yang ada di wilayah Purwokerto.

“Yang sudah ada di ATCS Simpang Kalibogor, Simpang Tanjung, Simpang Karang Pucung, Simpang Patriot, Simpang Karang Bawang, Simpang Suto Suman, Selektif kebon Dalem, dan Simpang GOR,” katanya. Setiap persimpangan yang sduah dipasang audio announcer akan diawasi dari central pusat pengendali ATCS di Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas. Pengendara bermotor yang kedapatan melanggar, seperti berhenti di luar garis, mobil yang berhenti di ruang henti kendaraan (RHK) roda dua, atau kendaraan yang menghalangi laju kendaraan yang belok kiri tetap jalan, akan ditegur secara langsung. “Ini sifatnya hanya teguran supaya tidak ada bentuk pelanggaran-pelanggaran yang lebih berat,” terang Achmad.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Minggu, 18 Desember 2016

Keramaian Tahun Baru di Kabupaten Banyumas Dipecah di Lima Titik

Keramaian di Kabupaten Banyumas, saat pesta perayaan pergantian tahun mendatang akan merata. Pasalnya Pemkab Banyumas menyiapkan lima lokasi untek pesta tahun baru. Pusat-pusat keramaian tersebut akan digelar beberapa hiburan sekaligus pesta kembang api. Asekbang dan Kesra Setda Banyumas, Didi Rudwianto menjelaskan, pada umumnya pelaksanaan atau perayaan kembang api tersebut masih sama di titik-titik keramaian pada tahun lalu. Hanya saja tahun ini akan lebih dipusatkan pada lima titik saja, yaitu di Alun-alun Purwokerto, Lokawisata Baturraden, GOR Satria Purwokerto, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, dan Pendopo Kecamatan Banyumas.

          Pendopo Kecamatan Banyumas menjadi salah satu titik keramaian yang difokuskan pada perayaan tahun baru nanti. Selain untuk memecah keramaian, hal itu juga sebagai upaya promosi wisata Alun-alun Banyumas kepada masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, penyalaan kembang api masih menjadi kegiatan yang akan dihadirkan dalam masing-masing pusat keramaian tersebut. Meski demikian, untuk hiburannya akan ada perbedaan di masing-masing tempat, meski tetap berkonsep pertunjukan musik. “Nanti ada hiburan musik Jazz dan tembang kenangan, lalu ada pagelaran musik rock, musik koes plus, hingga hiburan dangdut yang difokuskan di dua titik yaitu Baturraden dan Pendopo Kecamatan Banyumas,” jelasnya. Untuk pengamanan, sejauh ini Pemkab Banyumas sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk untuk rekayasa lalu lintas guna mengurai kepadatan kendaraan di di sekitar pusat keramaian. Selain itu, Pemkab Banyumas juga mendirikan berbagai posko pengamanan Natal dan Tahun Baru, yang mulai aktif pada pekan depan, khususnya untuk mengurai kepadatan dan mengamankan perayaan Natal di beberapa gereja di Purwokerto. “Setidaknya ada 135 personil yang tergabung dalam tim pengamanan gabungan. Nantinya mereka akan mulai beroperasi pada pekan depan, khususnya untuk agenda yang terdekat yaitu Natal,” tegasnya. 
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Rita Supermall Segera Beroperasi

Rita Supermall Purwokerto di depan Aun-alun Purwokerto akan segera beroperasi dalam waktu dekat. Bahkan, Senin (19/12) hari ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dikabarkan akan akan menghadiri undangan dialog ringan dengan pihak manajemen terkait rencana pembukaan Rita Supermall Purwokerto 22 Desember mendatang. Hal tersebut dibenarkan Kabag Humas dan Protokol Setda Banyumas, Agus Nur Hadie dikonfirmasi kemarin. Menurutnya, orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut diundang pada saat pembukaan 22 Desember mendatang. Namun akhirnya dimajukan karena beberapa alasan.

           Harusnya jadwalnya Kamis besok, tapi karena gubernur pada tanggal itu tidak bisa hadir, akhirnya dimajukan jadi Senin (hari ini, red),” ujarnya. Selain berdialog dengan pihak manajemen Rita Supermall, dalam agenda hari ini, Ganjar Pranowo rencananya juga akan menandatangani prasasti pembukaan Rita Supermall. Sementara itu Bupati Banyumas Ir H. Achmad Husein mengatakan, pembangunan Rita Supermall sejauh ini sudah sesuai dengan prosedur perizinan di Kabupaten Banyumas. Ditegaskannya, pihak manajemen dan pemkab Banyumas selalu berkoordinasi melalui pengacara negara dan berbagai pihak lainnya, seperti kejaksaan. Sehingga dari sisi hukum Rita Supermall dinilai sudah tidak bermasalah lagi. “Ada empat aspek yang menjadi sorotan, yaitu berkaitan dengan tata ruang, yang saat ini masih mengacu pada RTRW, Izin Lingkungan, IUPP, hingga IMB. Dan semuanya susah sesuai prosedur. Sebelum diterbitkan, kita juga lakukan proses legal asisten melalui pengacara negara. Sehingga kita memang tidak sembarangan untuk mengeluarkan produk hukum berupa perizinan,” jelasnya. 

         Terkait pembukaan Rita Supermall, Husein menjelaskan sementara ini yang beroperasional baru pusat perbelanjaan. Pasalnya, untuk hotel sampai saat ini belum ada izin operasionalnya. Tidak hanya itu, dari 10 lantai bangunan Rita Supermall tersebut, baru akan digunakan 8 lantai, mengingat pengajuan izin pembangunannya memang 8 lantai, meski praktiknya dibangun sampai 10 lantai. Untuk itu, Pemkab Banyumas juga sudah bertindak tegas dengan memberlakukan denda terhadap dua lantai yang melanggar tersebut. Berdasarkan aturan, denda yang dikenakan maksimal mencapai 10 persen dari total nilai bangunan. “Masalah tersebut sudah selesai, karena pihak manajemen sudah membayar denda sebanyak Rp 150 juta atau 7,7 persen dari total nilai bangunan yang melanggar, yaitu mencapai Rp 1,9 miliar,” tegasnya. Berkaitan dengan rekayasa lalu lintas di sekitar Rita Supermall, Husein menjelaskan berdasarkan analisis dampak lalu lintas (andalalin), operasional Rita Supermall tidak akan mengganggu lalu lintas di Jalan Jenderal Soedirman. Selain ketersediaan area parkir yang cukup luas, bangunan Rita Supermall sejauh ini juga tidak melanggar garis sempadan bangunan (GSB) yang berhubungan langsung dengan jalan. “Dari andalalinnya, pintu masuk dan pintu keluar dipastikan terpisah, sehingga tidak terlalu berdampak pada kepadatan lalu lintas di jalan protokol. Area parkirnya juga cukup luas, sehingga bisa menampung banyak kendaraan di basemen, dan tidak menimbulkan antrean kendaraan panjang di jalan,” katanya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Rabu, 14 Desember 2016

Bupati Banyumas Rencana Canangkan Maret Jadi Bulan Tidak Merokok

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mewacanakan pencanangan bulan tidak merokok pada Maret 2017 mendatang. Hal itu menurutnya diharapkan dapat menekan konsumsi rokok masyarakat, sekaligus dapat menjadi momen untuk peningkatan konsumsi makanan masyarakat dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Banyumas.
Merokok Radar BanyumasJUMAT, 9 DESEMBER 2016 PURWOKERTO – Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mewacanakan pencanangan bulan tidak merokok pada Maret 2017 mendatang. Hal itu menurutnya diharapkan dapat menekan konsumsi rokok masyarakat, sekaligus dapat menjadi momen untuk peningkatan konsumsi makanan masyarakat dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Banyumas. DOK “Kita berencana mencanangkan bulan Maret sebagai bulan tidak merokok. Harapannya, konsumsi rokok masyarakat dapat berkurang dan konsumsi makanan lebih diperbanyak. Hal itu bisa menjadi salah satu upaya untuk mensiasati survei BPS yang biasanya dilakukan pada bulan Maret,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan pemberian bantuan air minum di Cilongok, Kamis (8/12). 

           Dia menambahkan, perilaku konsumtif masyarakat terhadap rokok, sejauh ini cukup terkait dengan tingkat kemiskinan di Banyumas. Terutama berkaitan dengan aspek penilaian atau survei kemiskinan yang dilakukan oleh BPS, dimana meskipun konsumsi rokok cukup tinggi, tetapi tidak masuk dalam hal yang dinilai. Penilaian didasarkan jumlah konsumsi kalori masyarakat per harinya. Berkaitan dengan itu, dia juga meminta masing-masing kades dan camat yang ada di Banyumas untuk mensosialisasikan hal tersebut, khususnya mulai Februari mendatang. “Selain dapat meminimalisir dampak rokok, khususnya kesehatan masyarakat, saat ini rokok juga menjadi salah satu faktor yang memicu angka kemiskinan di Banyumas, terutama berkaitan dengan perilaku konsumtif masyarakat terhadap rokok,” jelasnya. Lebih lanjut, upaya tersebut juga menjadi salah satu upaya yang terkaut dengan regulasi atau Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Banyumas. Berkaitan dengan penerapan dan penegakkan aturan tersebut, bupati mengaku sangat serius dapat diterapkan di Banyumas.

            “Komitmen kita untuk menerapkan perda itu sangat serius. Itu juga dapat menunjang program pemkab dalam mengentaskan kemiskinan,” ujarnya. Husein mengatakan upaya tersebut nantinya juga akan dimulai secara bertahap dari lingkungan pemkab Banyumas. Meski demikian, dia juga akan meminta seluruh elemen untuk mendukung aturan tersebut. Saat ini Perda tersebut masih menunggu evaluasi dari Gubernur Jawa Tengah, terutama untuk meminta nomor register. Pasca itu, nanti Perda akan diundangkan dan disosialisasikan. Realisasi dan penerapan Perda kemungkinan baru akan dilakukan tahun 2017 mendatang.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Senin, 12 Desember 2016

Sutarno Pimpin Askab PSSI Banyumas

Sutarno bakal memimpin Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Banyumas masa bakti 2016-2020. Dia mendapat suara terbanyak yaitu 30, calon lain Juli Kristianto (16 suara) dan Zaki Aulia (12 suara), dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) di Purwokerto, Sabtu (10/12).

Muskab diikuti oleh pemilik suara yang terdiri atas 55 klub anggota Askab PSSI Banyumas, dan satu suara pengurus lama secara kolektif. Acara itu dibuka Bupati diwakili Kepala Dinporabudpar Muntorichin, dihadiri utusan Asprov Kamali dan Forkompimda setempat.

Sutarno mengatakan, secara pribadi kaget dan terharu, mohon dukungan dari semua pihak. Langkah pertama adalah menata organisasi, administrasi, meningkatkan pembinaan secara berkelanjutan. Pembinaan yang dibenahi pertama adalah peningkatan SDM pelatih dan wasit.

Dengan peningkatan SDM pelatih, diharapkan bibit-bibit pemain terbina secara baik dan benar sejak dini, sehingga muncul pemain bagus. Kemudian digelar kompetisi yang teratur sehingga semakin matang dan di kemudian hari akan menjadi pemain Persibas. Peningkatan mutu wasit, baik kuantitas maupun kualitas akan meningkatkan mutu kompetisi.

Emas Porprov

Untuk yang lain-lain, pelan-pelan akan diperbaiki dan ditingkatkan. Prestasi yang diraih Supangkat (pengurus 2012-2016) yaitu meraih medali emas Porprov 2013 akan coba dipertahankan. Sepak Bola Banyumas harus meraih emas lagi pada Porprov 2018 di Kota Tegal.

”Karena sepak bola merupakan kebanggaan masyarakat, di Porprov mendapat emas, sepanjang sejarah baru terukir pada 2013.” Semua itu akan dirembuk dengan semua stakeholder sepak bola di Kabupaten Banyumas. Potensi daerah itu cukup besar, dengan 27 kecamatan 331 desa, jumlah penduduk 2,25 juta. Secara geografis, Banyumas jauh dari Yogyakarta, Solo, Semarang, sehingga kalau Persibas melawat butuh dukungan besar.

Wakil dari Asprov Kamali mengatakan, dulu Banyumas menjadi barometer sepak bola. Banyumas juga berhasil merebut medali emas di Porprov 2013. Asprov Jateng dipercaya menjadi penyelenggara pertandingan final Liga Nusantara dan Piala Suratin. ”Ini kebanggaan bagi Jawa Tengah.”

Kepala Dinporabudpar Muntorichin mengatakan, pihaknya berharap pemerintah mengapresiasi prestasi Askab merebut medali emas pada 2013. Selanjutnya diharapkan prestasi itu diulang dan bila perlu ditingkatkan lagi pada masa mendatang

Rabu, 07 Desember 2016

Pesta Sabu-sabu di Kebumen, Ditangkap di Purwokerto

Usai pesta sabu-sabu, dua pemuda ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Banyumas. Mereka Widia Anggi (33), warga Nusawungu, Cilacap dan Cahyo Dwi (18), warga Binangun, Cilacap. Informasi yang dihimpun Suara Merdeka, tersangka ditangkap di Jalan HR Bunyamin, Pabuaran, Purwokerto Utara, Rabu (7/12) dini hari.

Dari tangan keduanya, polisi mendapatkan sabu-sabu sisa pesta seberat 0,13 gram yang dibungkus tisu. Kedua tersangka tidak dapat mengelak dan langsung digelandang ke Mapolres. Mereka ditangkap saat sedang menunggu rekannya, Quik yang sekarang ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kapolres Banyumas, AKBP Gidion Arief Setyawan melalui Kasat Narkoba AKP Supariya, menjelaskan kedua tersangka mendapatkan barang haram tersebut dari rekannya di Kebumen seharga Rp 600.000, Selasa (6/12). “Tersangka membeli sabu-sabu dengan cara patungan, masing-masing Rp 150.000 dan Quik sebesar Rp 400.000. Kedua tersangka pergi ke kebumen menemui seseorang untuk membeli sabu.

Setelah mendapatkan sabu, mereka bersama orang tersebut memakainya,” kata dia. Usai pesta sabu-sabu di Kebumen, kedua tersangka kembali ke Purwokerto dengan berboncengan sepeda motor. Mereka bermaksud menyerahkan sisa sabu-sabu tersebut kepada Quik. Namun sebelum menyerahkan, mereka ditangkap.

“Anggota kami yang telah melakukan pengintaian langsung menangkap kedua tersangka saat sedang menunggu rekannya di depan salah satu rumah makan di Jalan HR Bunyamin. Setelah digeledah didapati sisa peket sabu yang disimpan di saku celana,” jelas dia. Tersangka diancam Pasal 112 ayat 1 jo Pasal 127 ayat 1 Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Polisi juga mengamankan barang bukti dua buah tepeon seluler dan satu unit sepeda motor. “Tersangka masih dalam pemeriksaan untuk mengembangkan kasus ini. Anggota kami masih memburu rekan korban yang masuk DPO,” ujar dia.

http://berita.suaramerdeka.com/

Juli Krisdiyanto Dan Zaki Aulia mencalonkan diri menjadi ketua Askab

Warga Banyumas yang berminat maju dalam pemilihan ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI masa bakti 2016-2020 bertambah satu orang.

Nama baru yang sudah menyatakan secara terbuka adalah Juli Krisdiyanto, yang kini menjabat Ketua DPRD Banyumas. Sebelum itu, nama yang lebih dulu menyatakan akan mencalonkan diri adalah Zaki Aulia, warga Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja. Dia berprofesi pengusaha, di dunia sepak bola menjadi ketua PS Masjaya Sokaraja, Kepala Bidang Fasilitasi PS Kharisma (klub anggota Askab), dan Wakil Ketua SSB Maesa Sokaraja.

Juli mengatakan, tujuan memimpin Askab adalah membina sepak bola. Salah satu programnya bagaimana 50 klub sepak bola di daerah itu terberdayakan. Di tingkat kabupaten akan dibuat semacam sekolah sepak bola, mengambil pemain berpotensi dari klubklub. ‘’Setelah itu diadakan kompetisi lokal.’’

Pemain dan Manajer

Juli mengatakan, siap dicalonkan oleh klub. Dia mengaku akan mengalir saja. Kalau ada calon lain dipersilakan, yang penting serius dalam mengurus sepak bola Banyumas, siap berkorban baik materi, tenaga, waktu, dan pikiran. Dia mengaku bukan orang baru di sepak bola, mulai kelas lima SD bermain di klub Indonesia Muda (IM) Purwokerto.

Ayah Juli juga pengurus IM. Juli pernah menjadi wakil manajer tim Persibas Banyumas, saat itu Manajer Jarot C Setyoko. Mengenai tujuan terjun ke sepak bola, dia mengatakan, untuk membuat 52 klub sepak bola di Banyumas terberdayakan. Dalam pembinaan, akan dibuat semacam sekolah sepak bola, mengambil pemain berpotensi dari klubklub, lalu digelar kompetisi tingkat lokal. ‘’Saya tak memiliki misi politis, malah siap berkorban.’’

Secara terpisah, Sekretaris Askab PSSI Banyumas masa bakti 2012-2016 Teguh Imam Deliyanto menjelaskan, Musyawarah Kabupaten (Muskab) PSSI dipastikan akan dilaksanakan sesuai rencana awal, Sabtu, (10/12). Semula agenda itu akan ditunda, tetapi Asprov sudah memberi keputusan pada Sabtu (10/12). Setelah ada kepastian, tahapan pemilihan dimulai. Warga yang berminat menjadi ketua Askab bisa mengambil formulir pendaftaran di Sekretariat Askab di Stadion Satria Purwokerto, mulai Kamis (8/12).

Berkas diserahkan kembali paling lambat satu jam sebelum pembukaan Muskab. Setelah ada kepastian waktu, pihaknya langsung menyebar undangan. Pemilik suara dalam muskab itu 56, terdiri atas 55 klub dan satu Askab. Untuk pelaksanaan muskab itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Selasa, 06 Desember 2016

Bawa Sabu-sabu, Dua Pemuda Ditangkap

Satuan Reserse Narkoba Polres Banyumas menangkap Lili (29), warga Grendeng, Purwokerto Utara dan Ovan (30), warga Purwanegora, Purwokerto Utara, Senin (5/12). Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan 0,5 gram sabu-sabu.

Kapolres Banyumas, AKBP Gidion Arief Setyawan melalui Kasat Narkoba AKP Supariya, Selasa (6/12) mengatakan penangkapan itu berawal dari informasi masyarakat akan ada transaksi narkoba di Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang.

“Setelah melakukan pengintaian, sekitar pukul 14.00 anggota kami mengamnkan kedua tersangka di depan SD Negeri 3 Tambaksogra. Saat didatangi petugas mereka berusaha melarikan diri, tapi bisa diamankan dan kami bawa ke Mapolres,” kata dia.

“Kami masih melakukan pemeriksaan kedua tersangka untuk mengungkap jaringan pengedar dan pengguna sabu-sabu. Tersangka diancam Pasal 112 ayat 1 jo Pasal 127 ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” ujar dia.

Selain sabu-sabu, polisi juga mengamankan barang bukti berupa dua buah telepon genggam, kartu ATM BCA, dan sepeda motor Honda bernomor polisi R 2451 UA. Sepeda motor tersebut digunakan tersangka untuk mengambil paket sabu-sabu.
Suaramerdeka.com

Senin, 05 Desember 2016

Celana Khitan / Sunat Harga Rp. 10.000

Promo Celana Khitan : Celana Khitan Adalah celana yang dipakai segera paska khitan agar luka khitan terhindar dari gesekan celana luar. celana ini menggunakan bahan tambahan spon dengan di desain menyerupai helem yang berlubang, dengan bahan celana dari kain katun yang mampu menyerap keringat serta tidak panas dan nyaman di gunakan Dengan ukuran S, M, L, XL, XXL.. dengan berbagai warna menarik dan gambar kartun yang unik

Harga Grosir :

> 50 harga 11.000/pcs
> 100 harga 10.000 / pcs
> 500 harga 9.000/pcs

Bagi yang berminat bisa hubungi :
Pin BB : 7CA55482
No telfon : 08122665527


Kran Air Siap Minum Alun-alun Purwokerto Jadi Tempat Cuci

Sejatinya Kran Air Siap Minum milik PDAM kabupaten Banyumas di bangun untuk menyediakan air bersih siap minum bagi pengunjung alun alun Purwokerto.namun kondisinya saat ini sejak dibangun tahun lalu makin memprihatinkan.
Terbaru, minggu (4/12) akun Gamal Aff Ganie memposting foto Kran Air Siap Minum di jadikan tempat mencuci baki bakas tempat penggorengan yang dilakukan oleh salah satu pedagang di sekitar alun alun. Hal itu mengundang reaksi dari netizen untuk berkomentar. Mereka mengecam salah satu oknum pedagang yang berbuat demikian.”Tanaman juga pada mati karena sisa masakan dibuang di pot” ujar pemilik akun Taurus. Memang tidak semua pedagang berbuat seperti itu,dan masih banyak juga pedagang yang baik sopan dan ramah. Namun untuk mencegah hal itu terulang kembali, sudah seharusnya pengawasan lebih diutamakan demi kenyamanan masyarakat yang akan menggunakan fasilitas tersebut
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Kolam Renang Tirkem Purwokerto Dioperasikan Kembali

Setelah lama menjadi sengketa dan mangkrak, kolam renang Tirta Kembar (Tirkem) sudah mulai beroperasi kembali per 1 Desember kemarin. Meski demikian, sementara ini penggunaan kolam baru sebatas untuk atlet renang Kabupaten Banyumas. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Muntorichin mengatakan, pengoperasian Tirkem tersebut dilakukan pasca ada kesepakatan lisan antara Bupati Banyumas dengan pihak manajemen PT Graha Cipta Guna.
          Dioperasikan Kembali Radar BanyumasSENIN, 5 DESEMBER 2016 Februari Dibuka untuk Umum PURWOKERTO – Setelah lama menjadi sengketa dan mangkrak, kolam renang Tirta Kembar (Tirkem) sudah mulai beroperasi kembali per 1 Desember kemarin. Meski demikian, sementara ini penggunaan kolam baru sebatas untuk atlet renang Kabupaten Banyumas. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Muntorichin mengatakan, pengoperasian Tirkem tersebut dilakukan pasca ada kesepakatan lisan antara Bupati Banyumas dengan pihak manajemen PT Graha Cipta Guna. “Yang boleh mendaftar adalah atlet renang resmi pemda, dan semuanya saya kira sudah mendaftar. 

         Karena kemarin yang mendaftarkan langsung dari Ketua PRSI Banyumas,” ujarnya kemarin. Menurutnya, bagi yang tidak terdaftar sejauh ini belum diizinkan untuk menggunakan fasilitas tersebut. Sedangkan untuk penggunaan oleh masyarakat umum belum mendapat informasi tersebut. Dengan dioperasikannya kembali kolam renang Tirkem tersebut, dia berharap atlet Banyumas, khususnya atlet renang, dapat kembali lagi berlatih secara rutin. Harapannya, ke depan dapat lebih mengukirkan prestasi di ajang-ajang olahraga renang. Bupati Banyumas, Achmad Husein membenarkan hal tersebut. Menurutnya, saat ini atlet renang di Banyumas sudah dapat menggunakan fasilitas kolam renang Tirkem. Hal itu juga sudah disepakati pihak manajemen. “Rencananya, pada bulan Februari 2017 nanti, kolam renang Tirkem juga dapat digunakan masyarakat umum,” imbuh Bupati.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Selasa, 29 November 2016

Petugas Langsung Tambal Jalan Rusak yang Ditanam Pohon Pisang di Banyumas




Tim dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR langsung bergerak cepat mengerahkan personel untuk menambal lubang pada jalan di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Warga sempat menanam pohon pisang sebagai bentuk protes.
"Untuk saat ini kami belum bisa memberikan kenyamanan (pengguna jalan), hanya aman saja untuk pengguna jalan," kata PPK Preservasi Jalan Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) I Jateng Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Djoko Satriyo kepada wartawan, Senin (28/11/2016).
Menurut Djoko, tercatat 33,75 kilometer ruas jalan yang rentan mengalami kerusakan dari total panjang wilayah Jateng selatan yakni 120,3 kilometer.
Sedangkan untuk ruas Ajibarang-Purwokerto terdapat 5,9 kilometer dari total panjang 13,52 kilometr yang masuk kategori rawan lubang.
Khusus untuk ruas tersebut kita gunakan ekskavator mini dan 2 tim 'hajar' lubang," jelasnya.
Menurut Djoko, salah satu penyebab kerusakan jalan akibat alih fungsi saluran pembuangan air yang menjadi tempat pembuangan sampah. Intensitas curah hujan deras dan beban kendaraan truk juga ikut menjadi penyebab kerusakan jalan.
"Khusus Kabupaten Banyumas kami persiapkan 5 fleet alat UPR dan personel 'hajar' lubang. Meski mungkin masih ada lubang yang tercecer, kami upayakan dalam dua hari sudah tertutup," ujarnya. Detik.com

Berenang di Bendung Tajum, Remaja Tenggelam

Satu remaja bernama Sutarno (19) warga RT 3 RW 4 Desa Wlahar Kecamatan Wangon dikabarkan tenggelam saat bermain air di Bendung Gerak Tajum pada Minggu (29/11) pukul 14.00. Karena arus deras sampai pukul 19.45, warga dan tim evakuasi belum bisa turun ke sungai karena arus sungai Tajum sangat deras. Informasi yang diperoleh, korban pergi bersama dengan lima rekannya yaitu Gilang Permadi (16), Geston (15), Maruf (19), Krisfian (18) dan Irman Epriadi (16) yang merupakan warga Wlahar Kecamatan Wangon. Korban berenang bersama Gilang dan Geston, namun dua temannya berenang di tepi sungai sedangkan korban berenang di tengah sungai. Setelah kedua temannya terjun ke sungai, bisa kembali ke permukaan. Namun korban setelah terjun tidak muncul lagi ke permukaan dan kedua saksi langsung melaporkan ke warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.

Kapolsek Ajibarang AKP Supardi menjelaskan, setelah kejadian tersebut pihak Polsek Ajibarang bersama Muspika langsung turun ke lokasi kejadian. Pihaknya langsung mencari keterangan ke saksi dan keluarga korban dengan mendatangi rumahnya di Wangon. “Dari keterangan saksi, yaitu teman korban yang ikut dalam rombongan. Diketahui bahwa korban sudah diperingatkan oleh salah satu pemancing supaya jangan bermain-main di sungai tersebut. Namun ketiganya tidak menghiraukan yang menyebabkan satu orang tenggelam,”jelas Kapolsek. Sampai pukul 19.45, korban belum juga ditemukan. Tim evakuasi dari SAR, BPBD dan Tagana Banyumas belum bisa turun ke sungai karena arus sungai deras. Walaupun korban sudah sempat terlihat dari bendung pertama ke bendung kedua pada pukul 15.30. Namun di bendung kedua, korban belum juga muncul. “Sempat terlihat oleh orang yang sedang berada di lokasi, korban mengambang dan keluar dari bendung pertama namun kejadian yang begitu cepat korban sudah masuk bendung kedua dan sampai pukul 19.45, belum juga muncul. 

         Namun warga dan tim evakuasi masih berada di lokasi kejadian untuk memantau kondisi,”jelasnya. Koordinator Tagana Banyumas Ady Chandra mengatakan, tim di bagi menjadi dua yaitu di lokasi kejadian dan di wilayah Wangon. Sehingga jika terlihat korban muncul bisa langsung dikejar atau ditunggu di wilayah hilir. “Sementara pencarian dilanjutkan esok hari karena cuaca tidak mendukung dan waktunya sudah malam. Namun tim tetap konsen dalam pemantauan korban yang dimungkinkan masih berada bendung kedua,”jelasnya. Saksi kejadian Teguh (52) warga Wlahar mengatakan, korban pergi dari rumah bersama dengan lima temannya untuk ganti oli motor di Ajibarang. Usai ganti oli, ke enam remaja tersebut langsung menuju ke Bendung Tajum. Namun, tiga remaja termasuk korban turun ke bawah sungai untuk bermain air. “Dua temannya bermain air di sungai namun dekat tepian, sedangkan korban mengambil tempat untuk bermain dengan terjun ke air di tengah sungai. Usai terjadi korban tenggelam, kedua temannya yang ikut berenang langsung naik ke atas dan melaporkan kejadian tersebut,”jelasnya. Sementara itu, salah satu keluarga korban terlihat histeris saat mendatangi TKP. Korban sempat tak sadarkan diri usai melihat lokasi tersebut. Namun akhirnya dibawa kembali ke rumah.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Antisipasi 212, Banyumas Kerahkan Ratusan Personel Gabungan dan Dekati Armada Bus

yang terjadi belakangan ini memang menuntut kedewasaan banyak pihak. Harus dimaklumi jika semua pun menjadi cukup sibuk. Di Banyumas, sebanyak 750 personel pasukan pengamanan gabungan Polri, TNI, Satpol PP dan Dinhubkominfo, disiapkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan pada 2 Desember mendatang.
Kapolres Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan SH SIk MHum menyatakan, pada konsepnya unjuk rasa tidak dilarang. Namun, masyarakat Banyumas dihimbau untuk tidak turut serta berangkat ke ibu kota melakukan aksi. Menurutnya, masyarakat Banyumas boleh saja melakukan unjuk rasa tapi dengan catatan digelar di Banyumas. Pihaknya siap memfasilitasi unjuk rasa yang digelar di Banyumas. Namun, untuk mengantisipasi adanya masyrakat yang bergabung ke Jakarta, pihaknya sudah melakukan soft approach. Evaluasi, juga dilakukan antar Forkompinda Banyumas. “Pendekatan mulai Soft Approach sampai Hard Approach. Kami akan melakukan kewenangan kepolisian, kepada masyarakat yang bertindak melebihi aturan undang-undang,” jelasnya. Terkait transportasi, Gidion menyatakan meminta kepada pihak terkait untuk menerbitkan larangan alat transportasi yang digunakan secara masif. Hal itu, sebagai upaya pencegahan penggunaan armada bus atau angkutan lainnya, untuk membawa massa ke Jakarta. “Ini bukan langkah politis, kita tidak bicara politik, ini murni demi melindungi orang per orang masyarakat Banyumas,” paparnya. Sementara itu Dandim 0701/Banyumas Letkol. Inf. Erwin Ekagita Yuana menyatakan, sebelum aksi 2 Desember mendatang, pihaknya mengajak masyarakat Banyumas untuk kembali menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Hingga kemarin, Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memang berencana akan mengirim surat kepada pemilik armada angkutan. 

            Ini terutama berkaitan dengan aksi 2 Desember mendatang. “Saya berencana mengirim surat ke pemilik armada yang ada di Banyumas,” katanya usai memimpin apel konsolidasi dalam rangka mengawal kebhinekaan di halaman Mapolres Banyumas, Senin (28/11) kemarin. Menurutnya, pemkab bersama jajaran Forkompinda lainnya juga sudah melakukan pendekatan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ormas-ormas agama di Banyumas. Pihaknya juga sudah mengimbau agar umat Islam di Banyumas tidak berangkat ke Jakarta. Sejauh ini beberapa ormas agama dan tokoh agama sudah ada yang bersedia tidak berangkat. Namun ada sejumlah warga yang kemungkinan tetap berangkat, terutama yang tidak mengatasnamakan organisasi agama. “Kita sifatnya hanya mengimbau agar aksi dilakukan di Banyumas saja, sehingga tidak perlu ke Jakarta. Harapannya Banyumas juga tetap adem ayem, ” ujarnya. Senin sore kemarin, Bupati Banyumas juga menemui beberapa perwakilan dari Muhammadiyah yang rencananya juga akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 2 Desember nanti. FUI Banyumas Raya Tetap ke Jakarta Sementara, Forum Umat Islam (FUI) Banyumas Raya tetap akan memberangkatan massa ke Jakarta. “Niatan kami bergabung dalam unjuk rasa di Jakarta 2 Desember, murni untuk membela keyakinan bahwa Alquran sebagai pedoman agama kami. 

           Dan ini tidak ada kaitannya dengan politik, apalagi dikait-kaitkan dengan isu makar,” kata Koordinator Aksi, Fuad Sirojuddin Yahya ST, Senin (28/11). Menanggapi himbauan agar aksi dilakukan di daerah saja, ia mengatakan pihaknya akan tetap mengambil bagian dari perjuangan membela islam baik di Jakarta maupun di Purwokerto. Menurutnya, sebagai kepala daerah, bupati berhak untuk melakukan himbauan tersebut. Namun pihaknya akan tetap berangkat, meski tidak ada armada yang mau menerima. Dia mengaku sementara ini telah menyiapkan 10 bus. Diperkirakan massa umat muslim yang bakal berangkat sekitar 500 orang. “Beberapa perusahaan otobus (PO) yang sudah disewa di beberapa daerah dilarang pihak kepolisian memberangkatkan massa umat muslim ke Jakarta. Kalau di sini, insyaallah, bus yang kita pakai sudah fiks karena mereka juga mendukung perjuangan ini,” tandasnya. Terkait rencana keberangkatan tersebut, lanjut dia, juga sudah dikomunikasikan atau diinformasikan kepada pihak kepolisian, pemkab atau melalui Forkompinda. Pihaknya selama ini juga selalu komunikatif dan ikut mendukung kegiatan yang ada di Banyumas. Sementara untuk aksi damai di Purwokerto, tambah dia, bakal dilakukan seperti aksi sebelumnya. 

          Adapun jumlah massanya juga tidak berbeda dari aksi sebelumnya, yakni sampai seribu orang. “Elemen yang bergabung masih yang dulu tapi ada tambahan, karena kemarin kita hanya dari Banyumas saja, tapi sekarang kita gabungan dari Banyumas raya,” tambahnya. Di bagian lain, Ketua DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Purbalingga, Amin RH mengatakan, selama ini secara organisasi dari tingkat bawah sampai atas tidak menjadi salah satu peserta aksi, termasuk yang dilakukan 4 November lalu. Jika ada yang mengikuti aksi, itu dinilai dari individu dan bukan atas perintah organisasi. “Justru dari pusat memperbolehkan HTI menggelar diskusi antar tokoh umat, majelis taklim dan ormas lainnya. Kami sudah merencanakan pada Rabu (30/11) bakal menggelar diskusi itu,” kata Amin, Senin (28/11). Sedangkan Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Purbalingga, Ali Sudarmo juga mengaku belum ada perintah dan rencana kegiatan 2 Desember itu. Misalpun ada, tentunya pengurus Muhammadiyah akan ditembusi.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Genangan Menghantui Martadireja I Purwokerto

Genangan lantaran draenasi buruk masih menghantui sejumlah wilayah di Purwokerto. Seperti Jalan Martadireja I, Purwokerto mislanya. Sejak hujan lebat beberapa bulan lalu, genangan air sering melanda jalan tersebut.


Warga Purwokerto Selatan, Widi Astuti mengatakan, sering merasa kesulitan jika melewati Jalan Martadireja I setelah hujan. Pasalnya, air hujan kerap meluap hingga jalan. “Kadang sudah pelan-pelan, tapi ada mobil lewat jadi kecipratan,” katanya yang dalam melakukan aktivitas mengendarai motor. Menyiasati hal tersebut, Widi memilih jalan memutar. Meskipun sedikit lebih jauh untuk menuju tempat kerjanya di daerah Dukuh Waluh, tetapi tetap dijalani dari pada pakaiannya basah. “Sampai tempat kerja jadi lebih lama, tapi tidak apa-apa dari pada baju jadi kotor dan basah,” ujar Widi. Sementara, Kasi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) Kabupaten Banyumas, Widodo Sugiri menuturkan, pihaknya sedang melakukan survey sejak dua tahun lalu. Namun, sulit menentukan arah aliran airnya. Hingga Jumat (25/11), pihak DCKKTR Kabupaten Banyumas masih melakukan survey untuk membuat drainase baru. “Sementara ini kami buat sumur resapan dulu di trotoar, untuk mengurangi genangan di jalan,”tuturnya. Dengan kontruksi Jalan Martadireja, DCKKTR Banyumas akan mengajukan perencanaan untuk tahun depan untuk membuat drainase baru. Saat ini tengah dipantau kontruksi jalannya. Sebab, untuk jalan di bagian barat posisinya lebih rendah dari pada jalan Kali Putih, serta dari arah MAN 1 Purwokerto menuju barat ada cekungan. “Kalau dialihkan aliran airnya, ada tanjakan sedikit jadi sulit,” Kata Giri.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Rabu, 23 November 2016

Penggantian Paving jalan Garuda, sebagai akses utama wilayah RW 5 dan 6 Kelurahan Grendeng




Sesuai dengan rencana kegiatan BKM, Proses perbaikan jalan dengan pemasangan Paving Bock di jalan garuda sudah mulai di kerjakan, di perkirakan 1 minggu lagi jalan tersebut sudah dapat di lalui kendaraan bermotor, baik sepeda motor atau mobil, jalan garuda adalah akses jalan utama warga di wilayah RW 5 dan RW 6..







Gaji Honorer Harus Sesuai UMK

Upah Minimum Kabupaten (UMK) Banyumas tahun 2017 dipastikan naik sebesar 8,25 persen. Dari tahun 2016 Rp 1.350.000 menjadi Rp 1.461.400 untuk UMK 2017. Kenaikan tersebut berdasarkan surat Keputusan Gubernur bernomor 560/50 Tahun 2016 tertanggal 21 November 2016 kemarin.

Menindaklanjuti keputusan gubernur tersebut, Dinsosnakertrans Banyumas segera melakukan sosialisasi. Kepala Bidang Hubungan Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyumas, Suwardi mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat perusahaan dan juga masyarakat umum. “Tanggal 1 Desember nanti, kita akan melangkah untuk melaksanakan sosialisasi. Yang diundang dari perusahaan baik itu HRD maupun owner, Serta SKPD terkait. Kita mengundang SKPD, biar mereka tahu UMK-nya Kabupaten Banyumas, sehingga nanti tenaga-tenaga honorer upahnya ya minimal sesuai dengan UMK,” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (22/11). 

           Suwardi mengatakan, sosialisasi akan dilakukan oleh pemerintah bersama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Banyumas. Menurutnya, sosialisasi dilakukan secara sampling, dari 1032 perusahaan yang terdaftar di Banyumas, akan diambil sekitar 200 perusahaan. Sementara sisanya akan melalui surat. “Setelah sosialisasi kita monitor prakteknya di lapangan seperti apa,” ujar dia. Lebih lanjut dia mengatakan, apabila dalam sosialisasi ada perusahaan yang keberatan untuk melaksanakan UMK, sesuai pesan dari Disnakertrans Provinsi, maka perusahaan tersebut akan diberi waktu untuk mengajukan penangguhan paling lambat 10 hari sebelum berlakunya UMK baru. “Jadi batasnya tanggal 21 Desember nanti, permohonan penangguhan harus sudah diterima ditempat kita. Karena jam 15.30 harus sudah berada di Dinas Provinsi, jadi sampai ke kita sebaiknya sebelum jam itu,” katanya. Sementara apabila dalam prakteknya, tambah dia, ada perusahaan yang tetap membandel untuk menerapkan UMK sesuai ketentuan, maka akan dikenakan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku. “Apabila nanti tidak melaksanakan UMK, ya jelas itu oleh undang-undang akan dikenakan sanksi,” pungkasnya. 
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

2017, Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto Steril PKL

Pemkab Banyumas akan mencoba lagi. Targetnya tahun 2017, sepanjang Jalan Jenderal Soedirman akan steril dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Termasuk PKL sekitar Pasar Wage yang sudah berkali-kali akan ditertibkan. Bahkan sejak zamanya Bupati Aris Setiono. Namun, selalu gagal.

         Kepala Seksi Penataan dan Pengendalian PKL Disperindagkop Kabupaten Banyumas, Sarikin mengklaim saat ini hanya ada 22 PKL di Jensoed sekitar Pasar Wage. Mereka aka direlokasi ke Pratista Harsa. Saat ini rencana tersebut masih dalam tahap sosialisasi dengan PKL. “Target 2017 harus sudah selesai dan Jendsud harus steril dari PKL. Mereka (PKL) akan kita buatkan shelter PKL di Pratistha Harsa,” kata dia, kemarin. Menurutnya relokasi tersebut lebih mengedepankan manusiawi, sebelum memindahkan atau relokasi Pemkab Banyumas juga sudah menyiapkan lokasi yang akan ditempati. Untuk persiapan relokasi tersebut, lanjut dia, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pengurus paguyuban PKL di Jalan Jendsoed. “Kita berharap, Jendsoed menjadi kawasan bebas PKL dan kawasan tertib lalulintas. Sehingga wahana Tata Negara harapannya bisa kita raih kembali,” ujarnya. Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL serta Perbup Nomor 14 Tahun 2011 tentang Lokasi, Waktu, Ukuran, Bentuk, Sarana dan Tatacara Berjualan, sepanjang kawasan Jalan Jensoed tidak diperbolehkan untuk berjualan PKL. 

          Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Jensoed, Dede Yayat mengaku, sampai saat ini belum ada sosialisasi resmi dari dinas terkait. Sejauh ini para pedagang hanya mendengar rencana relokasi PKL Jensoed dari mulut ke mulut. “Kalau masalah itu belum ada sosialisasi, kami sudah mendengar, tapi belum ada komunikasi. Kami akan menunggu sosialisasi dulu dari pemkab, tergantung dari pemkab, rencana penataannya akan seperti apa,” katanya, terpisah. Dia mengatakan, saat ini sikap para pedagang menolak direlokasi ke tempat lain. Namun sikap itu dapat berubah apabila rencana relokasi tersebut menguntungkan para pedagang. “Sikap kami dari dulu seperti itu (menolak, red). Tergantung nanti pemkabnya, kalau pemberdayaan (PKL), nanti akan kami pertimbangkan. Kalau pedagang yang penting bisa maju jualannya,” ujar dia. Dia menginginkan rencana relokasi disusun dengan matang, termasuk mempertimbangkan risiko yang kemungkinan dihadapi para pedagang. Ia berharap pemkab dapat mencarikan alternatif lokasi berjualan yang strategis. “Kalau soal lokasi bisa di mana saja, tapi kami tidak mau asal pindah. Kalau dagangan kami (di tempat yang baru.red) tidak laku, bagaimana tanggungjawab pemkab? Ini yang perlu dibicarakan, karena kehidupan harus tetap berjalan,” ujar dia. Diketahui, saat ini tercatat sekitar 70 pedagang yang tergabung dalam paguyuban. Namun hanya sekitar 40an pedagang yang aktif berjualan. Mereka berjualan di lokasi tersebut sejak tahun 1990-an.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id

Senin, 21 November 2016

Kegiatan Pengukuran Ulang Tanah Banda Desa Kel Grendeng Oleh Tim Lelang Bengkok

Dalam rangka penyelamatan aset tanah sawah banda desa Kelurahan Grendeng yang berada di wilayah sumampir dan juga permintaan dari para penggarap sawah bengkok milik kelurahan grendeng, maka tim lelang bersama dengan perangkat Kelurahan Grendeng yang di dampingi oleh warga sumampir dan para penggarap wilayah tersebut mengadakan peninjauan dan pengukuran ulang tanah tersebut, 

Pemanfaatan tanah bengkok ini ada yang di gunakan untuk persawahan, untuk kolam ikan, tanaman jagung, tanaman palawija dan juga ada yang di gunakan untuk perkebunan pisang, hasil dari peninjauan dan pengukuran ulang ini, hampir  semua tanah bengkok kelurahan grendeng yang berada di sumampir di manfaatkan sepenuhnya oleh penggarap / penyewa.




















Kamis, 17 November 2016

Material Pengaspalan Jln Kenanga Kel Grendeng Sudah Mulai Menumpuk


Sesuai dengan harapan warga Kelurahan Grendeng wilayah RW 1,2 dan 3 yaitu pengaspalan kembali jalan kenanga akhirnya terealisasi, di beritahukan kepada para pengguna jalan agar berhati - hati karena terdapat tumpukan material, untuk kendaraan roda empat atau mobil tidak bisa lewat





Jalan Gunung Selamet Kel Grendeng Terendam Air Karena Saluran Drainase Tidak Berfungsi Maximal



Di akibatkan karena hujan yang cukup besar dan jaringan darinase di jalan Gunung selamet yang baru di perbaiki tersebut tidak berfungsi maximal maka jalan gunung selamet dan wilayah RW 6 Terkena dampaknya, banyak kendaraan bermotor yang harus berhati - hati karena tinggi permukaan air di jalan tersebut sampai 20 cm lebih.