Sejumlah pedagang di Pasar Manis Purwokerto berharap segera ada relokasi ke gedung pasar yang baru. Pasalnya, saat ini pembangunan gedung baru Pasar Manis sudah selesai, dan siap untuk digunakan. Di sisi lain pedagang kerap mengeluhkan kondisi bangunan Pasar Manis lama yang dinilai sudah tidak layak lagi. Salah satu pedagang Wati mengatakan, saat ini kondisi pasar lama sudah tidak memungkinkan lagi, apalagi di tengah cuaca seperti saat ini. Menurutnya, tidak hanya kondisi atap yang kerap bocor saat hujan, bahkan kondisi saluran air pun juga mengalami permasalahan sehingga menyebabkan pasar selalu becek. “Bangunannya juga sudah rapuh. Jadi saya berharap segera ada relokasi ke gedung baru, karena gedungnya kan sudah jadi,” katanya. Dia berharap sebelum tahun 2016, pedagang di Pasar Manis sudah dipindahkan semua. Sehingga awal tahun 2016 operasional Pasar Manis sudah bisa dilakukan di gedung yang baru. “Kalau dilihat sih memang lebih bagus yang gedung baru.
Tapi pedagang masih bingung nantinya penempatannya akan seperti apa,” jelasnya. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Manis, Musa menjelaskan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan atau sosialisasi apapun dari dinas terkait. Dia berharap penempatan para pedagang nanti sesuai dengan surat penempatan pedagang (SPP) yang ada, terutama untuk ukuran tempatnya. “Belum ada sosialisasi apapun dari pemerintah terkait pemindahan pedagang,” katanya. Dijelaskan, saat ini ada sekitar 517 pedagang yang ada di Pasar Manis. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 150 pedagang yang memiliki SPP. “Inginnya yang punya SPP diprioritaskan dulu, lalu pedagang lama di Pasar Manis yang belum memiliki SPP juga difasilitasi. Sedangkan untuk pedagang baru, bisa dimasukkan selama masih ada tempat,” katanya. Dijelaskan, gedung pasar yang berada di sisi timur (eks Gedung Sutedja, red) memang sudah selesai per 11 Desember lalu.
Oleh karena itu, perlu ada relokasi pedagang secepatnya, mengingat tahun 2016 nanti akan dilanjutkan pembangunan tahap II, yaitu di bekas gedung pasar lama. “Kalau pedagang belum dipindah, nantinya pembangunan untuk gedung di sisi barat akan susah. Paling tidak kalau sudah dipindah, bekas gedung pasar lama bisa dijadikan area parkir sementara,” katanya. Dari pantauannya, Musa menjelaskan masih ada beberapa kekurangan dalam gedung pasar baru tersebut. Meski sarana seperti gantungan dagangan dan meja keramik sudah ada, namun untuk saat ini bangunan pasar baru masih terkendala sarana pergudangan. “Selain itu airnya juga belum maksimal, padahal untuk tempat penjual ayam sudah ada kran air di masing-masing mejanya,” jelasnya. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Banyumas, Djoko Wikanto menjelaskan pihaknya belum memiliki rencana relokasi pedagang tersebut. “Sampai saat ini tidak ada rencana untuk itu,” katanya.
Tapi pedagang masih bingung nantinya penempatannya akan seperti apa,” jelasnya. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Manis, Musa menjelaskan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan atau sosialisasi apapun dari dinas terkait. Dia berharap penempatan para pedagang nanti sesuai dengan surat penempatan pedagang (SPP) yang ada, terutama untuk ukuran tempatnya. “Belum ada sosialisasi apapun dari pemerintah terkait pemindahan pedagang,” katanya. Dijelaskan, saat ini ada sekitar 517 pedagang yang ada di Pasar Manis. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 150 pedagang yang memiliki SPP. “Inginnya yang punya SPP diprioritaskan dulu, lalu pedagang lama di Pasar Manis yang belum memiliki SPP juga difasilitasi. Sedangkan untuk pedagang baru, bisa dimasukkan selama masih ada tempat,” katanya. Dijelaskan, gedung pasar yang berada di sisi timur (eks Gedung Sutedja, red) memang sudah selesai per 11 Desember lalu.
Oleh karena itu, perlu ada relokasi pedagang secepatnya, mengingat tahun 2016 nanti akan dilanjutkan pembangunan tahap II, yaitu di bekas gedung pasar lama. “Kalau pedagang belum dipindah, nantinya pembangunan untuk gedung di sisi barat akan susah. Paling tidak kalau sudah dipindah, bekas gedung pasar lama bisa dijadikan area parkir sementara,” katanya. Dari pantauannya, Musa menjelaskan masih ada beberapa kekurangan dalam gedung pasar baru tersebut. Meski sarana seperti gantungan dagangan dan meja keramik sudah ada, namun untuk saat ini bangunan pasar baru masih terkendala sarana pergudangan. “Selain itu airnya juga belum maksimal, padahal untuk tempat penjual ayam sudah ada kran air di masing-masing mejanya,” jelasnya. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Banyumas, Djoko Wikanto menjelaskan pihaknya belum memiliki rencana relokasi pedagang tersebut. “Sampai saat ini tidak ada rencana untuk itu,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar