“Hoax itu seperti setan, susah ditangkap, tapi bisa dihindari,” tegas Achmad Husein saat deklarasi Banyumas Anti Hoax yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, Minggu (12/2).
Dia berharap masyarakat bisa memilah antara informasi yang bisa dipertanggungjawabkan dengan hoax. Menurut dia, literasi media bisa menjadi cara upaya mencari kebenaran sebuah informasi. Selain itu, saat menerima informasi di media sosial (medsos) lebih baik masyarakat mencari kebenarannya kepada pihak yang kompeten atau sekalian melaporkan ke aparat berwenang.
“Saya juga berharap kepada aparat penegak hukum untuk membuat shock therapy kepada pelaku penyebar atau pembuat berita bohong,” ujarnya.
Bupati Husein kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kabupaten Banyumas, juga meminta agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. " Hoax itu setan, jadi setan itu susah ditangkap. Kita sendiri yang harus mencegahnya," tegasnya lagi.
Kapolres Banyumas AKBP Azis Andriansyah menyatakan di wilayah Kabupaten Banyumas sudah ada indikasi penyebaran hoax. Dia mengklaim pihaknya sudah melakukan pengawasan di media sosial untuk mencegah informasi bohong tersebar. Sebab, penyebaran kabar bohong bisa menimbulkan keresahan umum.
"Jaga jari-jari kita, pikiran kita untuk tidak terprovokasi berita-berita yang belum tentu kebenaranya. Polisi mempergunakan aturan dan perundangan yang ada, untuk mencegah adanya ada berita hoax," ujar Azis.
Selain deklarasi anti hoax, acara ini dimeriahkan teatrikal dari mahasiswa, musik kentongan dari Kodim dan Polres Banyumas, aksi seni dari siswa-siswi SMPN 5 Purwokerto, dan pertunjukan seni lainnya. Ratusan warga Purwokerto dan sekitarnya mengikuti deklarasi ini.
http://www.gatra.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar