Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas memiliki total 42 kegiatan pada tahun ini. Meski demikian dari 42 kegiatan tersebut, pembangunan Jalan Akses Linggamas, dan Jalan Lingkar Patikraja tidak termasuk didalamnya.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan DPU Banyumas Achmad Taufik mengatakan, pembangunan Jalan Akses Linggamas, dan Jalan Lingkar Patikraja tahun ini masih dalam proses pembebasan lahan.
“Tahun ini (Jalan Akses Linggamas, dan Jalan Lingkar Patikraja) masih fokus untuk pembebasan lahan, belum termasuk,” jelasnya, baru-baru ini.
Ia mengatakan, alokasi pembangunan jalan tahun ini juga lebih banyak berlokasi di wilayah luar Kota Purwokerto. Adapun ruas jalan yang mendapat penanganan, antara lain Jalan Poros Desa yang kini statusnya telah berubah menjadi jalan kabupaten.
“Jalan Poros Desa Sunyalangu – Baseh juga sudah mulai, sehingga diharapkan bisa konek dengan jalur wisata,” imbuh Kasi Pembangunan Jalan Khelmy Tibyani. Sementara itu, tahun ini pihaknya mendapatkan alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp 60 miliar dari APBD Banyumas.
Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan jembatan sebesar Rp 22 miliar, dan sisanya Rp 38 miliar untuk peningkatan jalan. Dari seluruh kegiatan, 32 di antaranya pembangunan jalan, dan 10 lainnya pembangunan jembatan.
Khelmy Tibyani mengatakan, panjang jalan kabupaten yang mengalami kerusakan sebenarnya mencapai 150 kilometer. Meski demikian, mengingat keterbatasan anggaran, penanganan dengan upaya peningkatan jalan baru dapat dilakukan di ruas jalan sepanjang 40 kilometer.
Ia berharap pada akhir Februari ini dokumen lelang sudah dapat diajukan ke bagian lelang, dan jika proses lelang berjalan lancar, diharapkan akhir Maret mendatang pekerjaan peningkatan jalan tersebut sudah dapat dimulai.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan DPU Banyumas Achmad Taufik mengatakan, pembangunan Jalan Akses Linggamas, dan Jalan Lingkar Patikraja tahun ini masih dalam proses pembebasan lahan.
“Tahun ini (Jalan Akses Linggamas, dan Jalan Lingkar Patikraja) masih fokus untuk pembebasan lahan, belum termasuk,” jelasnya, baru-baru ini.
Ia mengatakan, alokasi pembangunan jalan tahun ini juga lebih banyak berlokasi di wilayah luar Kota Purwokerto. Adapun ruas jalan yang mendapat penanganan, antara lain Jalan Poros Desa yang kini statusnya telah berubah menjadi jalan kabupaten.
“Jalan Poros Desa Sunyalangu – Baseh juga sudah mulai, sehingga diharapkan bisa konek dengan jalur wisata,” imbuh Kasi Pembangunan Jalan Khelmy Tibyani. Sementara itu, tahun ini pihaknya mendapatkan alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan sebesar Rp 60 miliar dari APBD Banyumas.
Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan jembatan sebesar Rp 22 miliar, dan sisanya Rp 38 miliar untuk peningkatan jalan. Dari seluruh kegiatan, 32 di antaranya pembangunan jalan, dan 10 lainnya pembangunan jembatan.
Khelmy Tibyani mengatakan, panjang jalan kabupaten yang mengalami kerusakan sebenarnya mencapai 150 kilometer. Meski demikian, mengingat keterbatasan anggaran, penanganan dengan upaya peningkatan jalan baru dapat dilakukan di ruas jalan sepanjang 40 kilometer.
Ia berharap pada akhir Februari ini dokumen lelang sudah dapat diajukan ke bagian lelang, dan jika proses lelang berjalan lancar, diharapkan akhir Maret mendatang pekerjaan peningkatan jalan tersebut sudah dapat dimulai.
http://berita.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar