SELALU berusaha melakukan kegiatan yang positif di lingkungan pendidikan, sosial dan organisasi adalah salah satu cara menghindarkan remaja dari perilaku seks bebas. Hal ini penting karena saat ini seks bebas sudah sangat marak di kalangan remaja.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Banyumas, Budhi Setiawan usai membuka dialog publik ”Merumuskan Format Penanggulangan Seks Bebas” yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Pendapa Kecamatan Karanglewas, Sabtu (11/3) lalu. Budhi menyatakan prihatin dampak dari seks bebas yang saat ini terjadi di kalangan remaja di bawah umur.
”Rata-rata dari mereka mengalami karena kurangnya perhatian dari orang terdekat dan sekitarnya, terutama orang tua. Adapun salah satu pengaruh yang sangat signifikan mendorong free sex ini adalah hadirnya internet,” tegasnya. Terkait hal itulah, Budhi mendorong kepada generasi muda untuk berupaya selalu melakukan kegiatan positif dalam pergaulan dan perkembangan hidupnya.
Aktif berorganisasi, mengonsumsi isi media yang baik dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan positif dinilai dapat menjadi salah satu formula untuk mencegah terjerumusnya remaja ke ranah seks bebas. ”Jadilah pemuda yang berkarakter dengan memperbanyak hal yang positif selagi masih muda. Jangan sampai merusak masa depan karena terjerumus dalam seks bebas,” tandasnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri jajaran Muspika Karanglewas, Dinas Kesehatan dan Pendidikan, sebagai pemateri Abdul Basith, dari ICMI Kabupaten Banyumas dan Agus Ujianto sebagai Praktisi Kesehatan serta Tofik Hidayat dari DPD KNPI Kabupaten Banyumas. Dalam kegiatan tersebut para pemateri menekankan kegiatan positif di masa remaja saat ini.
”Para remaja perlu mengetahui dampak negatif dari segi kesehatan, sosial budaya dan masa depannya. Maka dari itulah dalam kesempatan ini kami paparkan bahayanya. Apalagi masa remaja adalah masa pencarian jati diri,” kata Agus Ujianto. Kalangan aktivis organisasi kepemudaan Banyumas juga sangat memprihatinkan dengan kondisi maraknya seks bebas di wilayah Banyumas.
Meski masih bersifat terselubung, namun dipastikan fenomena seks bebas ini telah menjadi fenomena gunung es. Fenomena yang terlihat hanyalah sedikit, padahal dipastikan jika diteliti maka kasus ini sudah banyak terjadi. ”Makanya kami menyatakan selain darurat narkoba, Banyumas sudah darurat seks bebas.
Untuk itulah melalui kegiatan dialog publik ini kami mengundang ratusan remaja dari kalangan lintas organisasi pelajar, remaja dan pemuda di wilayah Karanglewas. Kami berharap mereka menjadi bagian kader antisipasi seks bebas,” jelas Fathur Rozak selaku ketua KNPI Kecamatan Karanglewas usai kegiatan.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Banyumas, Budhi Setiawan usai membuka dialog publik ”Merumuskan Format Penanggulangan Seks Bebas” yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Pendapa Kecamatan Karanglewas, Sabtu (11/3) lalu. Budhi menyatakan prihatin dampak dari seks bebas yang saat ini terjadi di kalangan remaja di bawah umur.
”Rata-rata dari mereka mengalami karena kurangnya perhatian dari orang terdekat dan sekitarnya, terutama orang tua. Adapun salah satu pengaruh yang sangat signifikan mendorong free sex ini adalah hadirnya internet,” tegasnya. Terkait hal itulah, Budhi mendorong kepada generasi muda untuk berupaya selalu melakukan kegiatan positif dalam pergaulan dan perkembangan hidupnya.
Aktif berorganisasi, mengonsumsi isi media yang baik dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan positif dinilai dapat menjadi salah satu formula untuk mencegah terjerumusnya remaja ke ranah seks bebas. ”Jadilah pemuda yang berkarakter dengan memperbanyak hal yang positif selagi masih muda. Jangan sampai merusak masa depan karena terjerumus dalam seks bebas,” tandasnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri jajaran Muspika Karanglewas, Dinas Kesehatan dan Pendidikan, sebagai pemateri Abdul Basith, dari ICMI Kabupaten Banyumas dan Agus Ujianto sebagai Praktisi Kesehatan serta Tofik Hidayat dari DPD KNPI Kabupaten Banyumas. Dalam kegiatan tersebut para pemateri menekankan kegiatan positif di masa remaja saat ini.
”Para remaja perlu mengetahui dampak negatif dari segi kesehatan, sosial budaya dan masa depannya. Maka dari itulah dalam kesempatan ini kami paparkan bahayanya. Apalagi masa remaja adalah masa pencarian jati diri,” kata Agus Ujianto. Kalangan aktivis organisasi kepemudaan Banyumas juga sangat memprihatinkan dengan kondisi maraknya seks bebas di wilayah Banyumas.
Meski masih bersifat terselubung, namun dipastikan fenomena seks bebas ini telah menjadi fenomena gunung es. Fenomena yang terlihat hanyalah sedikit, padahal dipastikan jika diteliti maka kasus ini sudah banyak terjadi. ”Makanya kami menyatakan selain darurat narkoba, Banyumas sudah darurat seks bebas.
Untuk itulah melalui kegiatan dialog publik ini kami mengundang ratusan remaja dari kalangan lintas organisasi pelajar, remaja dan pemuda di wilayah Karanglewas. Kami berharap mereka menjadi bagian kader antisipasi seks bebas,” jelas Fathur Rozak selaku ketua KNPI Kecamatan Karanglewas usai kegiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar